adjar.id - Reformasi ekonomi terjadi setelah masuk masa reformasi.
Reformasi ekonomi merupakan serangkaian kebijakan dan langkah-langkah yang diambil untuk meningkatkan efisiensi, transparansi, dan daya saing ekonomi negara.
Reformasi ekonomi bertujuan untuk menciptakan lingkungan ekonomi yang lebih kondusif bagi pertumbuhan, investasi, dan kesejahteraan masyarakat.
Nah, langkah awal melakukan reformasi ekonomi pada pemerintahan Presiden B.J. Habibie masih sulit.
Sebab, saat itu masih terfokus pada pemulihan pasca terjadi krisis ekonomi di tahun 1997.
Reformasi ekonomi mulai berhasil dilakukan ketika masa pemerintahan Presiden Megawati karena dapat meningkatkan dan menjadi stabilitas makro ekonomi.
Pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo, agenda reformasi ekonomi mulai sering dilakukan dengan adanya semangat keterbukaan investasi.
Lalu, apa saja realisasi reformasi ekonomi dalam pembangunan infrastruktur masa reformasi?
Yuk, kita cari tahu!
"Reformasi ekonomi sering kali terjadi sebagai respons terhadap tantangan ekonomi, perubahan global, atau kebutuhan untuk meningkatkan kinerja sektor ekonomi."
Berikut bentuk realisasi dari reformasi ekonomi dalam pembagunan infrastruktur yang terjadi di masa reformasi, yaitu:
Baca Juga: 7 Dampak Positif Peristiwa Reformasi, Materi Sejarah Kelas XII Kurikulum Merdeka
1. Pembangunan Infrastruktur Transportasi sampai Perbatasan
Pembangunan infrastruktur transportasi sampai ke daerah perbatasan merupakan misi penting dari pembangunan nasional di masa reformasi.
Infrastruktur jalan merupakan mesin penggerak dalam mengembangkan ekonomi, baik di desa terpencil maupun di kota.
Ada tiga alasan pokok tentang pentingnya pembangunan infrastruktur, yaitu:
- Dapat membuka lapangan pekerjaan.
- Memengaruhi mobilitas dan menentukan integrasi sosial-ekonomi rakyat.
- Membuka isolasi fisik dan nonfisik di beberapa wilayah.
Nah, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia ongkos transportasi laut di Indonesia masih terbilang mahal jika dibandingkan dengan transportasi darat.
Hal ini karena infrastruktur maritim di Indonesia masih belum dapat dikembangkan secara substansial.
Maka dari itu, di awal masa reformasi, kesadaran tentang pentingnya aspek maritim masih menjadi rancangan dan kajian kebijakan pemerintah.
Pembangunan jalur laut dan udara mulai masif dilakukan di masa Kabinet Indonesia Maju pimpinan Presiden Joko Widodo.
Baca Juga: Perbedaan Masa Orde Baru dengan Masa Reformasi, Materi Sejarah Kelas XII Kurikulum Merdeka
Menurut laman Kementerian Komunikasi dan Informatika, sampai saat ini total pembangunan jalan tol telah mencapai 2.042 km.
Sedangkan proyek pembangunan bandara sudah mencapai 16 bandara dan 38 bandara sedang tahap perbaikan.
Pembangunan proyek pelabuhan sedang dioptimalkan dengan membangun 18 pelabuhan baru dan memperbaiki infrastruktur di 128 pelabuhan.
2. Pembangunan Infrastruktur Teknologi dan Sosial
Pembangunan infrastruktur yang berkaitan dengan teknologi sudah dilakukan sejak masa pemerintahan Presiden B.J. Habibie.
Misalnya dengan adanya pengembangan industri kedirgantaraan dan pendirian berbagai yayasan sumber daya manusia berbasis iptek.
Hal tersebut dilakukan untuk memfasilitasi pembangunan dan penelitian teknologi.
Lalu, pada masa Presiden Megawati, dibangun juga infrastruktur teknologi perikanan.
Sementara pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono banyak melakukan pembangunan infrastruktur pendidikan.
Misalnya adanya rumah pintar, unit mobil pintar, kapal pintar, dan kampung pintar.
"Realisasi reformasi ekonomi, yaitu dengan pembangunan infrastruktur transportasi sampai perbatasan serta pembangunan infrastruktur teknologi dan sosial."
Baca Juga: Latar Belakang dan Tujuan Reformasi di Indonesia, Materi Sejarah Kelas XII Kurikulum Merdeka
Itulah beberapa bentuk realisasi reformasi ekonomi dalam pembangunan infrastruktur masa reformasi.
Coba Jawab! |
Apa itu reformasi ekonomi? |
Petunjuk: Cek halaman 1. |
---
Sumber: Buku Sejarah untuk SMA/MA Kelas XII karya Martina Safitri, dkk., Kemdikbudristek Tahun 2022.
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR