adjar.id - Manusia memiliki organ tubuh yang digunakan untuk bernapas.
Organ tubuh manusia yang digunakan untuk bernapas, yaitu hidung, faring, tenggorokan dan cabang tenggorokan, serta paru-paru.
Seluruh organ tersebut bekerja sama melakukan mekanisme pernapasan agar kita bisa bernapas, Adjarian.
Jika ada salah satu organ yang mengalami kerusakan, maka manusia tidak bisa bernapas dengan benar.
Akan muncul gangguan-gangguan pernapasan, seperti asma dan bronkitis.
Nah, meskipun kita bernapas setiap saat, tetapi apakah Adjarian tahu bagaimana mekanisme pernapasan manusia?
Mekanisme pernapasan manusia meliputi tiga tahap.
Berikut tahap-tahap mekanisme pernapasan manusia.
Yuk, kita pelajari bersama!
"Manusia bernapas dengan menggunakan organ-organ tubuh dalam mekanisme pernapasan."
1. Tahap 1: Menarik Napas
Baca Juga: 3 Faktor Penyebab Gangguan Sistem Pernapasan Manusia, Kelas 5 Tema 2
Saat menarik napas, otot diafragma akan mengalami kontraksi dan paru-paru mengembang.
Udara akan masuk melalui hidung menuju paru-paru.
Kotoran-kotoran yang ada di udara akan disaring saat melewati hidung, trakea, dan bronkus.
2. Tahap 2: Pertukaran Oksigen dan Karbon Dioksida
Oksigen dari luar tubuh yang masuk akan bertukar dengan gas karbon dioksida yang ada di dalam darah.
Tahap pertukaran ini terjadi di dalam alveoli.
3. Tahap 3: Membuang Napas
Setelah pertukaran oksigen dengan karbon dioksida di dalam alveoli, napas akan dihembuskan.
Pada tahap ini otot diafragma akan relaksasi, paru-paru mengempis, dan gas karbon dioksida melalui hidung atau mulut.
"Tahap mekanisme pernapasan mencakup menarik napas, pertukaran oksigen dengan karbon dioksida, dan membuang napas."
Itu dia tahap-tahap mekanisme pernapasan manusia.
Baca Juga: 5 Cara Menjaga Kesehatan Organ Pernapasan Manusia
Coba Jawab! |
Apa saja organ tubuh manusia yang digunakan untuk bernapas? |
Petunjuk:Cek halaman 1. |
---
Sumber: Buku Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial Kelas V Karya Amalia Fitri Ghaniem, dkk., Kemdikbud.
Tonton video ini juga, yuk!
Penulis | : | Mumtahanah Kurniawati |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR