adjar.id - Apakah Adjarian pernah mengamati jalanan yang di tepinya terdapat banyak kabel?
Kabel-kabel tersebut merupakan kabel listrik milik PLN.
Jika ditelusuri kabel-kabel ini akan terhubung dengan gardu-gardu listrik atau tiang listrik.
Nah, gardu listrik akan mendapat pasokan energi listrik dari pembangkit listrik.
Yap! Pembangkit listrik dapat diartikan sebagai pabrik yang menghasilkan energi listrik.
Jenis pembangkit listrik ada berbagai macam, lo.
Di Indonesia sendiri terdapat empat jenis pembangkit listrik yang banyak digunakan.
Apa sajakah itu? Yuk, kita cari tahu!
"Pembangkit listrik adalah pabrik yang menghasilkan energi listrik."
1. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
PLTA merupakan jenis pembangkit listrik yang menggunakan tenaga atau energi kinetik air untuk menghasilkan energi listrik.
Baca Juga: Macam-Macam Jenis Pembangkit Listrik
Misalnya, PLTA Cirata, PLTA Wonogiri, PLTA Riam Kanan, dan lain-lain.
2. Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
PLTU merupakan jenis pembangkit listrik yang menggunakan energi kinetik dari uap untuk menghasilkan energi listrik.
Misalnya, PLTU Palton, PLTU Surabaya, PLTU Cirebon, dan PLTU Batang.
3. Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)
PLTG merupakan jenis pembangkit listrik yang memanfaatkan energi gas sebagai bahan bakar untuk menghasilkan energi listrik.
Misalnya, PLTG Batanghari, PLTG Sunyaragi, PLTG Cikarang, dan lain-lain.
4. Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)
PLTD adalah jenis pembangkit listrik yang memanfaatkan mesin atau tenaga diesel untuk menghasilkan energi listrik.
Misalnya, PLTD yang ada di Kepulauan Riau.
"Empat jenis pembangkit listrik di Indonesia, yaitu pembangkit listrik tenaga air, tenaga uap, tenaga gas, dan tenaga diesel."
Baca Juga: Apa Jenis Pembangkit Listrik yang Paling Banyak di Indonesia?
Itu dia jenis-jenis pembangkit listrik.
Coba Jawab! |
Apa pengertian pembangkit listrik? |
Petunjuk: Cek halaman 1. |
---
Sumber: Buku Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial Kelas V Karya Amalia Fitri Ghaniem, dkk., Kemdikbud.
Tonton video ini juga, yuk!
Penulis | : | Mumtahanah Kurniawati |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR