adjar.id - G20 atau Group of Twenty adalah forum internasional yang terdiri dari 19 negara dan satu lembaga Uni Eropa.
Grup ini didirikan pada tahun 1999 sebagai tanggapan terhadap krisis keuangan global pada waktu itu.
Anggota G20 adalah negara-negara dengan ekonomi terbesar di dunia, Adjarian.
Selain itu, forum ini dirancang untuk memfasilitasi dialog dan kerja sama antara negara-negara tersebut dalam berbagai masalah ekonomi dan keuangan.
Bagi Indonesia, kerja sama G20 merupakan bentuk kerja sama multilateral yang sifatnya informal, tidak terinstitusional, dan tidak mempunyai mekanisme akuntabilitas.
Nah, G20 ini merepresentasikan lebih dari 60% populasi bumi, 75% perdagangan global, dan 80% PDB dunia.
Terbentuknya G20 dipengaruhi oleh faktor utama berupa ketergantungan antarnegara yang semakin tinggi.
Sehingga krisis ekonomi dapat menjalar dengan cepat dan kemudian peran negara berkembang dalam perekonomian global semakin meningkat.
Nah, berikut jenis-jenis pertemuan G20 dan manfaat G20 bagi Indonesia.
Simak, yuk!
"Tujuan utama G20 adalah untuk mempromosikan stabilitas keuangan global, pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, dan pengurangan kemiskinan."
Baca Juga: Apa yang Dimaksud KTT G20? Ini Penjelasannya
Untuk menghadapi berbagai permasalahan global, G20 melaksanakan tiga agenda pertemuan, yaitu:
1. Kelompok Kerja
Pertemuan yang dilakukan oleh G20 adalah kelompok kerja atau working groups.
Kelompok kerja ini beranggotakan para ahli dari negara G20 dan menangani berbagai isu spesifik yang berkaitan dengan agenda G20.
Setelah berdiskusi dalam kelompok kerja, hasil diskusi akan dimasukkan ke dalam segmen kementerian.
2. Pertemuan Tingkat Menteri dan Deputi
Pertemuan tingkat menteri dan deputi dilaksanakan di masing-masing area fokus utama forum.
Pada Finance Track, pertemuan menteri dihadiri oleh para menteri keuangan dan gubernur bank sentral.
Pertemuan ini disebut dengan Finance Ministers and Central Bank Goverment Meetings (FMCBG).
Sementara pertemuan para deputi disebut dengan Finance and Central Bank Deputies Meetings (FCBD).
Setelah setelai melakukan perundingan, hasilnya akan dibawa ke pertemuan selanjutnya.
Baca Juga: Apa Saja Dampak Presidensi G20 bagi Indonesia?
3. Konferensi Tingkat Tinggi
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) adalah puncak dari pertemuan G20 yang berisikan tentang rapat tingkat kepala negara atau pemerintah.
"Jenis pertemuan G20 terbagi menjadi kelompok kerja, pertemuan tingkat menteri dan deputi, serta konferensi tingkat tinggi."
Pada tahun 2022, Indonesia dipercaya memimpin G20 yang berlangsung di Bali pada 14 sampai 15 November 2022.
Manfaat G20 bagi Indonesia, di antaranya:
1. Bentuk pengakuan terhadap status Indonesia sebagai negara yang memiliki ekonomi terbesar di dunia, sekaligus merepresentasikan negara berkembang lainnya.
2. Melangsungkan Presidensi G20 di tengah pandemi bisa membuktikan resiliensi ekonomi Indonesia kepada krisis.
3. Indonesia bisa mengorkestrasi agenda pembahasan dalam G20 agar mendukung dan berdampak positif bagi perekonomian Indonesia.
4. Menunjukkan kepemimpinan Indonesia di kancah dunia, khususnya dalam pemulihan ekonomi global.
5. Bernilai tambah bagi pemulihan Indonesia, bagi dari aktivitas ekonomi maupun kepercayaan masyarakat domestik dan internasional.
6. Berbagai pertemuan G20 di Indonesia dapat menjadi sarana untuk memperkenalkan pariwisata dan produk unggulan Indonesia kepada dunia internasional.
Baca Juga: Daftar Negara yang Pernah Menjadi Presidensi G20 sebelum Indonesia
Sehingga bisa ikut menggerakkan ekonomi negara Indonesia.
7. Membuat Indonesia menjadi salah satu fokus perhatian dunia, khususnya bagi pelaku keuangan dan ekonomi.
"Salah satu manfaat G20 bagi Indonesia adalah menunjukkan kepemimpinan Indonesia di kancah dunia, khususnya dalam pemulihan ekonomi global."
Nah, itulah jenis pertemuan dan manfaat G20 bagi negara Indonesia.
Coba Jawab! |
Apa yang dimaksud dengan G20? |
---
Sumber: Buku Geografi untuk SMA/MA Kelas XI karya Budi Handoyo, Kemdikbudristek Tahun 2022.
Tonton video ini juga, yuk!
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR