adjar.id - Kali ini kita akan menyimak pembahasan soal seputar teks pidato.
Soal tersebut terdapat pada buku Bahasa Indonesia kelas VIII Kurikulum Merdeka, Bab 6, halaman 178.
Teks pidato yang perlu kita baca untuk bisa mengerjakan soal ini berjudul "Masalah Sampah" di halaman 174.
Setelah membaca teks pidato tersebut, kita ditugaskan untuk menemukan informasi yang bersifat fakta dan data.
Informasi yang bersifat fakta merupakan informasi yang sesuai dengan kenyataan yang ada di kehidupan sehari-hari.
Sementara itu, informasi yang bersifat data adalah informasi yang menyajikan data-data atau keterangan yang benar.
Langsung saja kita simak pembahasan soalnya di bawah ini, yuk!
1. Fakta
- Saat ini sampah sudah menjadi masalah yang memprihatinkan dalam kehidupan.
- Setiap orang menghasilkan sampah yang tidak sedikit jumlahnya, baik sampah organik maupun sampah anorganik.
- Perilaku membuang sampah sembarangan di tempat-tempat umum, seperti di jalanan, selokan, sungai, ataupun laut adalah perilaku tidak terpuji.
- Banjir disebabkan oleh selokan yang tersumbat karena banyaknya sampah yang dibuang sembarangan.
- Selain menyebabkan banjir dan merusak ekosistem laut, sampah anorganik juga dapat merusak unsur hara pada tanah sebab sampah anorganik membutuhkan waktu lama untuk terurai.
2. Data
- Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) merilis bahwa jumlah timbunan sampah nasional sebesar 175.000 ton per hari atau setara 64 juta ton per tahun dengan asumsi sampah yang dihasilkan setiap orang 0,7 kg per hari.
- Sampah yang paling banyak dihasilkan adalah sampah organik, seperti sisa makanan dan tumbuhan, diikuti oleh sampah anorganik, seperti plastik, kertas, kaleng, kaca, dan botol minuman.
- Sampah tersebut juga menyebabkan pendangkalan sungai. Jika hujan turun, air akan meluap ke permukiman warga.
Itu dia pembahasan soal seputar fakta dan data pada teks pidato untuk referensi.
---
Sumber: Buku Bahasa Indonesia SMP Kelas VIII Karya Maya Lestari Gusfitri, dkk., Kemdikbud.
Tonton video ini juga, yuk!
Penulis | : | Mumtahanah Kurniawati |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR