Melalui TAP MPRS No. XIII tahun 1966, dibentuk Kabinet Ampera yang dipimpin oleh Presiden Soekarno bersama Letnan Jenderal Soeharto.
Hampir satu tahun dualisme kepemimpinan politik terjadi di dalam kabinet dan parlemen Indonesia.
Lewat perundingan yang keras, akhirnya pada tanggal 22 Februari 1967, Soekarno mengundurkan diri sebagai Presiden.
Ketua MPRS saat itu, Jenderal Abdul Haris Nasution kemudian melantik Soeharto sebagai presiden Republik Indonesia.
Melalui TAP MPRS No. XLIV/MPRS/1968, secara resmi Soeharto dilantik sebagai presiden, tepatnya pada 27 Maret 1968.
Proses pelantikan tersebut terjadi dalam Sidang Umum V MPRS, Adjarian.
"Dualisme kepemimpinan nasional terjadi karena kondisi negara yang sedang mengalami gejolak politik di tahun 1966."
Nah, itulah latar belakang dualisme kepemimpinan nasional menjelang masa orde baru di Indonesia.
Coba Jawab! |
Apa ini dari Supersemar? |
Petunjuk: Cek halaman 2. |
---
Sumber: Buku Sejarah untuk SMA/MA Kelas XII karya Martina Safitri, dkk., Kemdikbudristek Tahun 2022.
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR