adjar.id - Gaya gesek muncul ketika ada dua benda yang saling bersentuhan.
Saat suatu benda ditarik atau didorong, maka akan ada gesekan antara permukaan benda dan permukaan lantai.
Misalnya, saat kita menggeser meja yang membuat meja dan permukaan latai saling bergesekan.
Nah, besar kecilnya gaya gesek yang timbul dapat dipengaruhi oleh berbagai hal, seperti posisi lintasan, luas permukaan benda, dan berat benda.
Di kehidupan sehari-hari gaya gesek dapat bermanfaat dan juga merugikan, lo.
Manfaat tersebut seperti membantu benda bergerak tanpa tergelincir dan menghentikan benda yang sedang bergerak.
Sementara itu, kerugian gaya gesek ialah menghambat gerakan dan menyebabkan aus atau terkikis.
Untuk memanfaatkan gaya gesek secara maksimal kita bisa mengatur besar dan kecilnya gaya gesek tersebut.
Bagaimana caranya?
"Gaya gesek adalah gaya yang bekerja akibat adanya sentuhan dari dua benda."
1. Memperbesar Gaya Gesek
Cara memperbesar gaya gesek secara umum dapat dilakukan dengan memperkasar permukaan benda, contohnya:
- Menggunakan pul pada sepatu pemain bola untuk menghindari pemain bola tergelincir.
- Membuat permukaan benda bertekstur, seperti alur-alur pada ban mobil atau motor.
Cara memperkecil gaya gesek dapat dilakukan dengan menghaluskan permukaan benda atau dengan cara pelumasan, contohnya:
- Memberikan pelumas atau oli pada roda, rantai, atau benda yang tidak bisa bergerak dengan lancar.
- Menggunakan roda untuk mendorong benda agar lebih mudah dipindahkan, seperti pada koper.
- Menggunakan pisau sebagai alas sepatu ski es atau kereta luncur.
"Memperbesar gaya gesek dapat dilakukan dengan memperkasar permukaan benda, sedangkan memperkecil gaya gesek dengan menghaluskan permukaan benda atau menggunakan pelumas."
Nah, itu dia beberapa contoh cara untuk memperbesar dan memperkecil gaya gesek.
Coba Jawab! |
Apa manfaat dan kerugian gaya gesek dalam kehidupan sehari-hari? |
Petunjuk: Cek halaman 1. |
---
Sumber: Buku Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial SD/MI Kelas IV Karya Amalia Fitri, dkk., Kemdikbud.
Tonton video ini juga, yuk!
Penulis | : | Mumtahanah Kurniawati |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR