Orang pertama yang dimaksud di sini ialah diri sendiri atau orang yang menyatakan kepemilikan.
Contoh:
- Tas abang kui nggonku, ngko tak jipuke.
Tas merah itu milikku, nanti akan aku ambil.
- Buku basaku dijilih sopo, ya?
Buku bahasaku dipinjam siapa, ya?
2. Pandarbe Purusa Kapindho
Tembung sesulih pandarbe purusa kapindho adalah kata ganti kepemilikan orang kedua.
Dalam bahasa Jawa, kata ganti ini bisa disampaikan dalam tiga cara, yakni menggunakan -mu (ngoko), -sampeyan (krama madya), dan -panjenengan (krama alus).
Contoh:
- Sepatumu wis diumbahne ibu garek dinggo.
Baca Juga: Tembung Sesulih Panggandheng dan Sadhengah: Pengertian dan Contoh
Penulis | : | Mumtahanah Kurniawati |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR