adjar.id - Pada buku Bahasa Indonesia: Anak-Anak yang Mengubah Dunia Kelas VI Kurikulum Merdeka, bab 3, halaman 70, terdapat soal yang perlu kita kerjakan.
Kita ditugaskan untuk mencari arti dari kata-kata sulit yang ditemukan pada teks "Bertemu Orang Utan di Taman Nasional Tanjung Puting".
Untuk menemukan arti sebuah kata, kita bisa menggunakan bantuan kamus yang bisa diakses secara online.
Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI daring bisa diakses melalui laman kbbi.kemdikbud.go.id.
Yuk, simak pembahasan soalnya di bawah ini!
Kata-Kata Sulit pada Teks "Bertemu Orang Utan di Taman Nasional Tanjung Puting"
1. Kelotok = Perahu bermotor (di daerah Kalimantan Selatan) terbuat dari kayu untuk kendaraan sungai.
2. Taman nasional = Kawasan pelestarian alam yang dikelola, dimanfaatkan untuk kegiatan ilmu pengetahuan, pendidikan dan pelatihan, serta rekreasi dan pariwisata.
3. Dermaga = Tembok rendah yang memanjang di tepi pantai menjorok ke laut di kawasan pelabuhan (untuk pangkalan dan bongkar muat barang).
4. Mengadvokasi = Melakukan advokasi, pembelaan.
5. Tanah gambut = Tanah yang terbentuk dari proses pelapukan tumbuhan rawa, kurang subur.
6. Pemandu wisata = Orang yang pekerjaannya mendampingi wisatawan dengan mengatur perjalanan dan memberi penjelasan tentang tempat yang dikunjungi; orang yang bertugas memandu wisatawan; pramuwisata.
7. Habitat = Tempat hidup organisme tertentu; tempat hidup yang alami (bagi tumbuhan dan hewan); lingkungan kehidupan asli.
8. Polusi cahaya = Polusi atau efek berbahaya yang disebabkan oleh cahaya buatan seperti lampu jalan, gedung, dan sebagainya yang berakibat mengganggu siklus alami organisme hidup dan menghambat pengamatan astronomi.
9. Endemik = Berkenaan dengan spesies organisme yang terbatas pada wilayah geografis tertentu.
Nah, itulah pembahasan soal kata-kata sulit pada teks "Bertemu Orang Utan di Taman Nasional Tanjung Puting".
---
Sumber: Buku Bahasa Indonesia Anak-Anak yang Mengubah Dunia SD Kelas VI Karya Ade Kumalasari, dkk., Kemdikbud.
Tonton video ini juga, yuk!
Penulis | : | Mumtahanah Kurniawati |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR