adjar.id - Prasasti Ciaruteun adalah salah satu peninggalan dari Kerajaan Tarumanegara.
Prasasti Ciaruteun dikenal juga dengan nama Prasasti Ciampea karena prasasti tersebut ditemukan di dekat Ciampea.
Prasasti Ciaruteun ditemukan pertama kali pada tahun 1863, tepatnya pada masa penjajahan Belanda di Indonesia.
Pada masanya, Kerajaan Tarumanegara merupakan kerajaan bercorak Hindu di Jawa Barat.
Kerajaan Tarumanegara berdiri antara abad ke-4 sampai ke-7 Masehi, Adjarian.
Letak Kerajaan Tarumanegara berada di tepi Sungai Citarum, Jawa Barat.
Puncak kejayaan dari Kerajaan Tarumanegara terjadi pada masa pemerintahan Raja Purnawarman antara tahun 395 sampai 434 Masehi.
Nah, berikut sejarah penemuan dan isi Prasasti Ciaruteun.
"Prasasti Ciaruteun saat ini berada di Desa Ciaruteun Ilir, Kecamatan Cibungbulan, Kota Bogor, Jawa Barat."
Prasasti Ciaruteun keberadaannya pertama kali diketahui pada tahun 1863.
Saat itu, dilaporkan adanya sebuah batu besar dengan berukir aksara purba di dekat Ciampea.
Baca Juga: Masa Kejayaan Kerajaan Tarumanegara
Orang yang pertama menemukan prasasti tersebut adalah pemimpin Bhataaviasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen atau sekarang dikenal dengan Museum Nasional.
Pada tahun 1893, adanya banjir bandang membuat Prasasti Ciaruteun hanyut ke hilir.
Akan tetapi, pada tahun 1903, Prasasti Ciaruteun dikembalikan lagi ke posisi awalnya.
Di tahun 1981, Direktorat Perlindungan dan Pembinaan Peninggalan Sejarah dan Purbakala memindahkan prasasti ini ke Desa Ciaruteun Ilir, Kabupaten Bogor.
Kemudian di tempat itu juga dibangun sebuah pendopo yang digunakan untuk melindungi Prasasti Ciaruteun.
Prasasti Ciaruteun yang ada di Museum Nasional Indonesia, Museum Sri Baduga Bandung, dan Museum Sejarah Jakarta hanya replika saja.
"Prasasti Ciaruteun ditemukan keberadaannya di tahun 1863 di dekat Ciampea."
Prasasti Ciaruteun terbentuk dari batu dengan ukuran 200 cm x 150 cm.
Tulisan yang terdapat di batu tersebut menggunakan huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta.
Tulisan dalam prasasti tersebut terdiri atas empat baris dan ditulis dalam bentuk puisi India.
Bunyi isi dari Prasasti Ciaruteun, yaitu:
Baca Juga: Prasasti Peninggalan Kerajaan Tarumanegara
Vikkrantasyavanipateh crimatah purnnavarmmanah tarumanagarendrasya vishnoriva padadvayam
Artinya: Ini (bekas) dua kaki, yang seperti kaki Dewa Wisnu, ialah kaki Yang Mulia Sang Purnawarman, raja di negeri Taruma, raja yang gagah berani di dunia.
Hal yang menarik dari Prasasti Ciaruteun adalah adanya lukisan laba-laba dan telapak kaki di bagian atas huruf.
Cap telapak kaki melambangkan kekuasaan Raja Purnawarman.
Pesan dari gambar tersebut menegaskan bahwa kedudukan Raja Purnawarman diibaratkan seperti Dewa wisnu, yaitu penguasa dan pelindung rakyat.
Fungsi Prasasti Ciaruten berdasarkan bentuknya adalah untuk mengingatkan adanya hubungan dengan prasasti Raja Mahendrawarman I.
Raja Mahendrawarman berasal dari keluarga Palla yang didapatkan di Dalavanur.
"Prasasti Ciaruteun berisi tentang Raja Purnawarman yang diibaratkan mirip Dewa Wisnu sebagai penguasa dan pelindung rakyat."
Nah, itulah sejarah penemuan dan isi Prasasti Ciaruteun dari Kerajaan Tarumanegara.
Coba Jawab! |
Kapan dan di mana Prasasti Ciaruteun ditemukan? |
Petunjuk: Cek halaman 1 dan 2. |
---
Sumber: Buku Sejarah Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas X Edisi Revisi 2017 karya Restu Gunawan, dkk.
Tonton video ini juga, yuk!
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR