adjar.id - Pada buku Bahasa Indonesia Kelas VII Kurikulum Merdeka, Bab 4, halaman 102, terdapat soal Tabel 4.1.
Dalam soal tersebut kita ditugaskan untuk mencari tahu perbedaan antara berita cetak dan daring, Adjarian.
Berita cetak dan berita daring berbeda dalam hal cara untuk menyampaikan suatu teks berita.
Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Nah, langsung saja kita simak pembahasan soal tersebut di bawah ini, yuk!
Perbedaan Berita Cetak dan Daring
1. Apa yang kalian ketahui tentang jenis berita ini?
Berita Cetak -> Berita cetak merupakan jenis berita yang penyampaiannya dilakukan secara cetak pada kertas.
Secara umum berita cetak memiliki ciri-ciri, yaitu:
- Bersifat status.
- Mengutamakan visual.
- Memuat kalimat yang baku dan efektif.
- Disajikan dalam halaman hitam putih.
Berita cetak berisi informasi secara umum dan tidak terbatas hanya pada satu topik saja, serta visual yang ada di berita cetak hanya dapat dilihat, bukan didengar.
Beberapa jenis dari berita cetak, di antaranya surat kabar, majalah, dan buletin.
Berita Daring -> Berita daring merupakan jenis berita yang penyampaiannya dilakukan kepada khalayak luas dengan menggunakan bantuan internet.
Secara umum berita daring memiliki beberapa ciri-ciri, sebagai berikut:
- Berbentuk digital.
- Hanya bisa diakses menggunakan alat elektronik.
- Sasaran pembacanya hanya orang-orang yang bisa menggunakan alat elektronik saja.
- Dapat menampilkan audio visual.
- Penyampaiannya tidak hanya terbatas pada bentuk tulisan saja.
Baca Juga: Jawab Soal Bahasa Indonesia Tabel 3.2 Perbandingan Infografik, Kelas VII Kurikulum Merdeka, Bab 3
2. Apa saja contoh nama harian dan laman berita yang kalian ketahui?
Berita Cetak -> Harian Kompas, Tribun Jateng, Majalah Bobo.
Berita Daring -> Adjar.id, Bobo.id, Gridkids.id, Kompas.com.
Nah, itu dia pembahasan soal Tabel 4.1 seputar perbedaan berita cetak dan daring.
---
Sumber: Buku Bahasa Indonesia SMP Kelas VII Karya Rakhma Subarna, dkk., Kemdikbud.
Tonton video ini juga, yuk!
Penulis | : | Mumtahanah Kurniawati |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR