adjar.id - Pada buku bahasa Indonesia Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia kelas XII Kurikulum Merdeka, bab 1, halaman 27, terdapat teks "Lelaki yang Menderita bila Dipuji".
Teks tersebut berupa cerpen karya Ahmad Tohari, yang menceritakan seorang tokoh bernama Mardanu yang merasa risi bahkan terbebani bila dipuji.
Menurut Mardanu, sebuah pujian hanya pantas diberikan kepada orang yang telah melakukan pekerjaan yang luar biasa.
Sementara, ia merasa belum berbuat jasa apa pun, sehingga pujian yang ia terima terasa seperti sindiran dan membuatnya menderita.
Nah, kira-kira begitu sinopsis cerpen tersebut, Adjarian.
Setelah membacanya dengan saksama, kita ditugaskan untuk menjawab beberapa pertanyaan singkat yang ada di halaman 31.
Yuk, simak pembahasan soal tersebut berikut ini!
Pertanyaan Singkat Teks "Lelaki yang Menderita bila Dipuji"
1. Mengapa tokoh Mardanu merasa terbebani dengan pujian orang-orang?
Jawaban: Mardanu merasa terbebani dengan pujian orang-orang karena pujian yang ia terima merupakan pujian atas apa yang ia miliki, bukan lakukan.
Mardanu tidak mengerti mengapa hanya karena uang pensiun yang utuh, badan yang sehat, anak yang mapan, dan burung peliharaan membuatnya dipuji.
Menurutnya, pujian hanya pantas diberikan untuk orang yang telah melakukan pekerjaan yang luar biasa dan berharga.
Ia menderita karena pujian yang ia terima seperti menyindir-nyindirnya.
2. Apa yang mendorong Mardanu akhirnya membuka kandang burung kutilang peliharaannya?
Jawaban: Nyanyian yang ia nyanyikan bersama Manik cucunya, membuatnya tersadar bahwa burung kutilang miliknya selama ini tidak bebas.
Ia ingin burung kutilangnya bisa bernyanyi di pucuk pohon cempaka, sama seperti lirik lagu yang ia dan Manik nyanyikan.
3. Pujian apa yang membuat Mardanu terkesima?
Jawaban: Pujian yang membuat Mardanu terkesima adalah pujian dari Manik yang mengatakan bahwa Mardanu hebat karena sudah rela membebaskan burung kutilang.
4. Apa makna tersirat dari cerpen tersebut jika kalian hubungkan dengan kehidupanmu atau kehidupan seorang manusia?
Jawaban: Jika dihubungkan dengan kehidupan seorang manusia makna tersirat yang terkandung dalam cerpen tersebut adalah yang terlihat nyaman di luar belum tentu nyaman di dalam.
Maksudnya, orang-orang memandang dan kagum kepada Mardanu atas kehidupannya yang dilihat sudah sangat nyaman.
Sementara, Mardanu menjalani kesehariannya masih dengan perasaan-perasaan terbebani dan kebingungan.
Nah, itu dia pembahasan soal pertanyaan singkat seputar isi cerpen yang dapat dijadikan sebagai referensi.
---
Sumber: Buku Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia SMA Kelas XII Karya Bambang Trimansyah, Kemdikbud.
Tonton video ini juga, yuk!
Penulis | : | Mumtahanah Kurniawati |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR