Kita bisa lihat bagaimana informan pertama kali muncul di suatu institusi dan belajar untuk beradaptasi sesuai dengan suasana kebudayaannya.
Hal ini dapat mengarah kepada pengalaman informan yang sudah bertahan di sana dalam jangka waktu lama.
2. Keterlibatan Langsung
Etnografer harus dapat mencermati keterlibatan langsung yang dialami oleh seorang calon informan.
Hal ini penting untuk diperhatikan dalam memilih calon informan mengenai bagaimana keterlibatan informan dalam suasana budayanya.
Keterlibatan tersebut menjadi sebuah acuan tentang informan tersebut menggunakan pengetahuannya dan membimbing tindakannya untuk membentuk kebudayaan.
Dalam tahap ini, etnografer harus memilih informan yang masih berada di dalam suasana kebudayaan yang sedang diteliti agar hasil data yang didapat berkualitas.
3. Cukup Waktu
Etnografer harus memilih informan berdasarkan pada waktu yang akan digunakan.
Dalam hal ini, manajemen waktu tidak hanya mengenai etnografer saja, tetapi juga dengan calon informan tersebut.
Hal ini berkaitan mengenai kesediaan calon informan tersebut digali informasinya.
Baca Juga: Peranan dan Sumber Masalah Penelitian Sosial
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR