adjar.id - Tahukah Adjarian jika setiap tanggal 23 September diperingati sebagai Hari Bahasa Isyarat Internasional?
Bahasa isyarat adalah sistem komunikasi yang menggunakan gerakan tangan, ekspresi wajah, dan bahasa tubuh lainnya untuk menyampaikan pesan.
Hari Bahasa Isyarat Internasional pertama kali diperingati pada tahun 2018 yang menjadi bagian dari Pekan Tunarungu Internasional.
Pekan Tunarungu Internasional pertama kali diadakan pada bulan September 1958 dan berkembang menjadi gerakan global persatuan Tunarungu dan advokasi bersama.
Tujuan dari Pekan Tunarungu adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap masalah-masalah yang dihadapi oleh penyandang tunarungu, Adjarian.
Nah, pada tahun 2017 Hari Bahasa Isyarat Internasional diusulkan oleh Federasi Tunarungu Sedunia atau World Federation of the Deaf (WFD).
WFD merupakan federasi yang memiliki 135 asosiasi nasional penyandang tunarungu, yang mewakili sekitar 70 juta hak asasi penyandang tunarungu di seluruh dunia yang dibentuk pada 23 September 1951.
Usulan tersebut ditetapkan Resolusi A/RES/72/161 disponsori oleh Permanent Mission of Antigua and Barbuda untuk PBB, bersama oleh 97 negara anggota PBB dan diadopsi melalui konsensus pada 19 Desember 2017.
Tanggal 23 September dipilih karena merupakan tanggal berdirinya WFD pada tahun 1951, sebagai organisasi advokasi yang salah satu tujuan utamanya adalah pelestarian bahasa isyarat.
Itulah sejarah peringatan Hari Bahasa Isyarat Internasional, Adjarian.
O iya, tema peringatan Hari Bahasa Isyarat Internasional tahun 2023 ini adalah "A World Where Deaf People Everywhere Can Sign Anywhere!".
Baca Juga: Ingin Menguasai Bahasa Isyarat? 5 Tips Belajar Bahasa Isyarat Ini Bisa Dicoba
Source | : | un.org |
Penulis | : | Mumtahanah Kurniawati |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR