adjar.id - Penulisan huruf kapital tidak boleh sembarangan, lo.
Huruf kapital memiliki aturan atau kaidah yang perlu diperhatikan saat penulisan huruf kapital, Adjarian.
Secara umum, kita mengetahui bahwa huruf kapital digunakan untuk awal kalimat saja.
O iya, huruf kapital adalah huruf yang memiliki ukuran dan bentuk lebih besar dan khusus jika dibandingkan dengan huruf biasa.
Nah, berikut kaidah penulisan huruf kapital.
Simak, yuk!
"Huruf kapital adalah huruf yang memiliki ukuran dan bentuk lebih besar dan khusus jika dibandingkan dengan huruf biasa."
1. Huruf pertama di awal kalimat.
Contoh: Ruang belajar di SMP Merdeka temboknya berwarna hijau.
2. Huruf pertama unsur nama orang.
Contoh: Ayahku bernama Hasan Suhadi.
Baca Juga: Cara Penggunaan Huruf Kapital dalam Bahasa Indonesia
3. Huruf pertama di awal kalimat dalam petikan kalimat langsung.
Contoh: Dina bertanya, "Kamu mau makan apa?"
4. Huruf pertama setiap kata nama agama, kitab suci, dan Tuhan.
Contoh: Tuhan Yang Maha Esa, Al-Quran, Alkitab, Hinddu, Katolik.
5. Huruf pertama nama gelar yang diikuti nama orang.
Contoh: Haji Hasan Samsudin, Raden Ajeng Kartini.
6. Huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari besar atau hari raya.
Contoh: Jumat, 9 Februari 2023, Idulfitri.
7. Huruf pertama nama geografi.
Contoh: Sulawesi Selatan, Jalan Kenanga, Sungai Bengawan Solo.
8. Huruf pertama nama unsur peristiwa.
Baca Juga: Contoh Penulisan Huruf Kapital yang Benar
Contoh: Proklamasi, Perjanjian Linggarjati, Sumpah Pemuda.
9. Huruf pertama nama negara, lembaga, organisasi.
Contoh: Dewan Perwakilan Rakyat, Perserikatan Bangsa-Bangsa.
10. Huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa.
Contoh: suku Jawa, bahasa Melayu.
"Huruf kapital salah satunya digunakan pada penulisan huruf pertama unsur nama orang."
Nah, itulah kaidah penulisan huruf kapital.
Coba Jawab! |
Apa yang dimaksud dengan huruf kapital? |
Petunjuk: Cek halaman 1. |
---
Sumber: Buku Bahasa Indonesia Bergerak Bersama SD Kelas V Karya Evy Verawaty, dkk., Kemdikbud.
Tonton video ini juga, yuk!
Penulis | : | Mumtahanah Kurniawati |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR