Menurut Karl Marx, objek kajian sosiologi adalah konflik kepentingan antarkelas.
Biasanya konflik ini diekspresikan dengan perjuangan dari kelas buruh dan majikan, borjuis dan proletar, serta pekerja dan pemilik modal.
Konflik kepentingan disebut juga sebagai konflik sosial, Adjarian.
Konflik sosial adalah perselisihan atau pertentangan antarindividu untuk mencapai tujuan.
Lewis A. Coser berpendapat bahwa konflik sosial adalah pertentangan nilai, status, kekuasaan, dan unsur sumber daya yang sifatnya langka.
Kesemua hal tersebut ditunjukkan untuk dapat mencederai, menetralkan, sampai melenyapkan lawan.
Sedangkan menurut Soerjono Soekanto, konflik sosial adalah suatu upaya yang dilakukan demi meraih tujuan dari seorang individu atau kelompok.
Biasanya mereka akan melakukan berbagai cara, walaupun cara tersebut berupa kekerasan atau ancaman sebagai bentuk perselisihan atau pertentangan.
Karl Marx juga berpendapat bahwa objek kajian sosiologi berkaitan dengan kelas sosial.
Kelas sosial adalah penggolongan masyarakat yang didasari atas posisi masyarakat.
Kelas sosial dapat diartikan juga sebagai penggolongan masyarakat yang memperlihatkan adanya perbedaan kedudukan atau hierarki seseorang.
Baca Juga: Objek Kajian Sosiologi Menurut Herbert Spencer
"Menurut Karl Marx, objek kajian sosiologi terbagi menjadi dua bentuk, yaitu konflik sosial dan kelas sosial."
Nah, itu tadi penjelasan tentang objek kajian sosiologi menurut Karl Marx, salah satunya adalah konflik sosial.
Coba Jawab! |
Apa yang dimaksud objek kajian sosiologi? |
Petunjuk: Cek halaman 1. |
---
Sumber: Buku Sosiologi untuk Kelas X SMA/MA karya Vina Dwi Laning, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2009.
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR