Biasanya hal ini terjadi tergantung dalam konteks sosial budaya yang menyertai bahasa tersebut.
Konteks sosial budaya tersebut bisa terkait dengan status sosial, usia, aktivitas, gender, dan lokasi geografi.
Konteks sosial budaya inilah yang bisa memengaruhi variasi bahasa yang digunakan oleh para penutur bahasa.
Dalam penggunaan bahasa secara lisan, hasil dari tuturan bahasa bisa dikembangkan menjadi berbagai variasi yang disebut dengan dialek.
Menurut Chaer & Agustina, dialek adalah variasi bahasa dari sekelompok penutur bahasa yang berjumlah relatif yang berada di suatu tempat dan wilayah.
Secara terminologi, istilah dialog berasal dari kata dialektos yang dalam bahasa Yunani berarti varian dari bahasa yang sama.
Dialek juga menjadi perbedaan dari variasi bahasa di setiap tempat atau wilayah.
Hal ini biasanya meliputi perbedaan penggunakan tata bahasa, kosakata, aspek pengucapan, dan makna kata antara penutur bahasa di satu daerah dengan daerah lain.
Variasi bahasa atau dialog di mana penutur atau masyarakat bahasa dalam masing-masing tempat mempunyai pengucapan atau aksen bahasa berbeda.
Nah, pada dasarnya setiap penutur bahasa tidak hanya memakai satu variasi bahasa atau dialek saja, lo.
Akan tetapi, penutur bahasa banyak yang menggunakan berbagai variasi bahasa atau dialek.
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR