adjar.id - Kekerasan termasuk bentuk penyimpangan sosial di masyarakat.
Kekerasan terbagi menjadi dua jenis, yaitu kekerasan agresif dan kekerasan defensif.
Sifat dari kekerasan agresif dan defensif ini secara terbuka dan tertutup, Adjarian.
O iya, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kekerasan adalah perbuatan seseorang atau kelompok orang yang menyebabkan cedera atau matinya orang lain atau menyebabkan kerusakan fisik atau barang orang lain.
Kekerasan adalah tindakan atau perilaku yang merugikan, melukai, atau merugikan orang lain secara fisik, emosional, psikologis, atau sosial.
Hal ini bisa terjadi dalam berbagai konteks, termasuk hubungan interpersonal, lingkungan sekolah, pekerjaan, dan masyarakat secara umum.
Kekerasan dapat dilakukan oleh individu, kelompok, atau bahkan negara.
Lalu, apa yang dimaksud dengan kekerasan agresif dan kekerasan defensif?
"Kekerasan merupakan perilaku yang merugikan orang lain dan termasuk dalam penyimpangan sosial."
Kekerasan agresif merupakan bentuk kekerasan yang dilakukan untuk alasan tertentu.
Seseorang yang melakukan kekerasan agresif biasanya untuk mendapatkan hal-hal yang diinginkan dari korbannya.
Baca Juga: 3 Jenis Kekerasan Menurut Johan Galtung, Materi Sosiologi Kelas XI Kurikulum Merdeka
Contoh kekerasan agresif, di antaranya merampok, mencuri, menjambret, dan kekerasan lainnya untuk mengambil sesuatu milik korbannya.
O iya, pelaku kekerasan agresif sering kali juga melakukan aksinya untuk mendapatkan harta benda atau uang milik korban.
Kekerasan agresif bisa dilakukan secara terbuka ataupun tertutup.
Contoh kekerasan agresif terbuka adalah aksi pelaku begal yang merampas motor dan melukai korbannya.
Sementara kekerasan agresif tertutup adalah penjambret yang mengancam korbannya jika tidak menyerahkan harta bendanya akan dilukai.
"Kekerasan agresif adalah kekerasan yang dilakukan untuk mendapatkan hal-hal yang diinginkan dari korbannya."
Kekerasan defensif adalah bentuk kekerasan yang dilakukan sebagai bentuk perlindungan diri.
Korban yang menjadi sasaran pelaku kejahatan, dapat melakukan berbagai kekerasan dengan alasan untuk perlindungan diri.
Akan tetapi, hal ini tidak selalu dapat dibenarkan, sebab semua aksi kekerasan sebisa mungkin harus dihindari.
Sama halnya dengan kekerasan agresif, kekerasan defensif juga terbagi menjadi kekerasan defensif terbuka dan tertutup.
Contoh kekerasan defensif secara terbuka adalah melakukan perlawanan terhadap pelaku begal dengan menggunakan aksi bela diri.
Baca Juga: 7 Pengertian Kekerasan Menurut Para Ahli
Sementara kekerasan defensif secara tertutup adalah mengancam penjambret dengan menggunakan berbagai alat tanpa melukai orang tersebut.
"Kekerasan defensif merupakan kekerasan yang dilakukan untuk melindungi diri."
Nah, itulah yang dimaksud dengan kekerasan agresif dan kekerasan defensif.
Coba Jawab! |
Apa yang dimaksud dengan kekerasan agresif? |
Petunjuk: Cek halaman 1 dan 2. |
---
Sumber: Buku Sosiologi untuk SMA Kelas XI karya Joan Hesti Gita Purwasih dan Seli Septiana Pratiwi, Kemdikbudristek Tahun 2021.
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR