adjar.id - Pergi ke pasar membeli jambu, jalannya jauh hingga memutar. Kalau rajin membaca buku, pasti jadi anak yang pintar.
Yap! kalimat yang baru saja kita baca adalah contoh pantun, Adjarian.
Pantun merupakan puisi Melayu yang telah mengakar dan membudaya dalam masyarakat.
Pantun memiliki sejumlah sebutan di beberapa daerah, seperti tuntun dalam bahasa Jawa dan tonton dalam bahasa Tagalog.
O iya, secara umum pantun dapat diartikan sebagai suatu ucapan yang teratur.
Masyarakat zaman dahulu menggunakan pantun sebagai perantara untuk memberi nasihat, teguran, dan mendidik sambil menghibur.
Melalui pantun, sebuah nasihat dan teguran dapat disampaikan dengan lebih santun agar orang yang diberi teguran tidak merasa malu atau dipojokkan.
O iya, bentuk pantun tidak boleh diubah, Adjarian. Jika diubah maka pantun akan berubah menjadi bentuk puisi lama lainnya, seperti seloka atau gurindam.
Nah, untuk lebih memahami pantun, kita harus mengetahui ciri-ciri pantun.
Lalu, apa saja ciri-ciri pantun?
"Pantun adalah suatu ucapan yang teratur dan digunakan untuk memberi nasihat, teguran, atau ilmu sambil menghibur."
Baca Juga: Jenis Puisi Rakyat dalam Bahasa Indonesia: Syair, Gurindam, dan Pantun
1. Setiap bait pantun terdiri dari empat baris.
2. Setiap baris terdiri dari delapan sampai 12 suku kata.
3. Rima akhir setiap baris yaitu a-b-a-b.
4. Baris pertama dan kedua dalam pantun disebut dengan sampiran.
5. Baris ketiga dan keempat dalam pantun disebut dengan isi.
"Pantun memiliki lima ciri-ciri yang menunjukkan bentuk dari sebuah pantun."
Nah, itulah ciri-ciri pantun.
Coba Jawab! |
Apa itu pantun? |
Petunjuk: Cek halaman 1. |
---
Sumber: Buku Bahasa Indonesia SMP/MTS Kelas VII Karya Titik Harsiati, dkk., Kemdikbud.
Tonton video ini juga, yuk!
Penulis | : | Mumtahanah Kurniawati |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR