adjar.id - Menceritakan kembali sebuah peristiwa, berarti peristiwa tersebut telah terjadi di masa lampau atau masa lalu.
Nah, saat mengobrol dengan orang lain sering kali kita bercerita kembali tentang hal-hal yang telah terjadi.
Misalnya, saat membicarakan tentang Hari Kemerdekaan Indonesia, kita akan membahas tentang perjuangan para pahlawan dan peristiwa proklamasi.
Ketika membicarakan tentang hal-hal yang telah terjadi di masa lampau dalam bahasa Inggris, kita perlu menggunakan past simple verbs, Adjarian.
Past simple verbs adalah kata kerja yang digunakan dalam kalimat yang menyatakan atau berhubungan dengan masa lampau.
Yuk, kita pelajari lebih banyak mengenai past simple verbs!
"Past simple verbs adalah kata kerja yang digunakan dalam kalimat yang menyatakan atau berhubungan dengan masa lalu."
Dalam past simple verbs biasanya memiliki bentuk dengan tambahan "d", "ed", atau "ied" pada akhir kata dasarnya.
Contoh:
- Invite + d -> Invited
- Change + d -> Changed
Baca Juga: Rumus Menggunakan Simple Past Tense dalam Kalimat Bahasa Inggris
- Play + ed -> Played
- Study + ied -> Studied
Nah, past simple verbs yang mendapat tambahan di akhir kata dasarnya seperti pada contoh tersebut disebut dengan regular verbs, Adjarian.
Sedangkan past simple verbs yang tidak mendapat tambahan di akhir kata dasarnya disebut dengan irregular verbs.
Irregular verbs tidak memiliki aturan khusus. Bentuk katanya perlu dipelajari dan dihafal karena memiliki bentuk yang berbeda dari kata dasarnya.
Contoh:
- Begin -> Began
- Catch -> Caught
- Drive -> Drove
- Eat -> Ate
"Past Simple verbs memiliki dua bentuk, yaitu regular verbs dan irregular verbs."
Baca Juga: Pengertian dan Contoh Irregular Verbs, Materi Bahasa Inggris Kelas VIII Kurikulum Merdeka
Nah, itulah penjelasan seputar past simple verbs.
Coba Jawab! |
Apa itu past simple verbs? |
Petunjuk: Cek halaman 1. |
---
Sumber: Buku English for Nusantara SMP/MTS Kelas VIII Karya Ika Lestari Damayanti, dkk.
Tonton video ini juga, yuk!
Penulis | : | Mumtahanah Kurniawati |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR