adjar.id - Dalam bahasa Jawa terdapat istilah "unggah-ungguhe basa" yang berarti kesantuanan dalam berbahasa menurut tata krama.
Bahasa memiliki arti lebih bagi masyarakat Jawa, Adjarian.
Tidak hanya sebagai cara berkomunikasi, tetapi juga untuk mengekspresikan diri dan menghormati orang lain.
Oleh sebab itu, penggunaan bahasa dalam masyarakat Jawa dibedakan berdasarkan siapa yang menggunakannya, yaitu basa ngoko dan basa krama.
Nah, kali ini kita akan mempelajari seputar basa ngoko.
Basa ngoko biasanya digunakan untuk berkomunikasi dengan teman sebaya atau orang yang lebih muda.
O iya, basa ngoko dibedakan menjadi dua, yaitu basa ngoko lugu dan basa ngoko alus.
Apa bedanya, ya?
"Bahasa Jawa memiliki jenis-jenis bahasa yang dibedakan berdasarkan siapa yang menggunakannya, yaitu basa ngoko dan basa krama."
Basa ngoko lugu atau bahasa ngoko lugu adalah bentuk dari basa ngoko yang berisi semua kata ngoko.
Dalam basa ngoko lugu tidak ada penggunaan kata-kata santun.
Baca Juga: Cara Bertanya Menggunakan Bahasa Jawa Ngoko dan Krama
Contoh penggunaan basa ngoko lugu dalam kehidupan sehari-hari, yaitu:
- Sesama teman yang sudah akrab.
- Atasan ke bawahan di tempat kerja.
- Penulisan majalah atau buku yang memerlukan menggunakan basa ngoko lugu.
Nah, berikut adalah contoh kalimat dari basa ngoko lugu:
- Dwi weruh ora, ya, yen sesuk sida dolan menyang omahe Erika?
(Dwi tahu tidak, ya, kalau besok jadi main ke rumah Erika?)
- Kowe iku yen tak jak menyang perpustakaan kok mesthi ora gelem, kenapa ta?
(Kamu kalau diajak pergi ke perpustakaan tidak mau, kenapa?)
Basa ngoko alus merupakan campuran antara kata-kata dalam bahasa ngoko dengan kata-kata santun.
Kata-kata santun dalam ngoko alus digunakan untuk menghormati lawan bicara kita, Adjarian.
Kemudian, dalam ngoko alus kata-kata yang perlu diubah menjadi kata yang santun, di antaranya penyebutan orang, tindakan, dan hal-hal milik orang yang menjadi lawan bicara.
Contoh penggunaan basa ngoko alus dalam kehidupan sehari-hari, yaitu:
Baca Juga: Cara Menanyakan Aktivitas yang Dilakukan Seseorang dalam Bahasa Jawa
- Antara teman dekat, tetapi saling menghormati karena sama-sama memiliki pangkat dalam pekerjaan.
- Orang tua yang memiliki pangkat tinggi kepada orang yang lebih muda, tetapi akrab satu sama lain.
- Sekelompok orang yang membicarakan tentang seseorang yang dihormati.
- Seorang istri kepada suaminya.
- Penulisan majalah dan sejenisnya, untuk menghormati pembaca.
Lalu, contoh dari kalimat basa ngoko alus, antara lain:
- Kemeja putihe sida diagem ora, Mas?
(Kemeja putihnya jadi dipakai atau tidak, Mas?)
- Pak Eko mampir riyen, dahar leren mriki.
(Pak Eko mampir dulu, makan dan istirahat di sini.)
"Basa ngoko dalam bahasa jawa dibagi menjadi dua, yaitu basa ngoko lugu dan basa ngoko alus."
Nah, itulah yang dimaksud dengan basa ngoko dalam bahasa Jawa, Adjarian.
Coba Jawab! |
Kapan basa ngoko lugu digunakan? |
Petunjuk: Cek halaman 1 dan 2. |
---
Sumber: Buku Sastri Jawa SMA/SMK/MA/MAK/ Kelas X Karya Drs. Bambang Purnomo, Ms, dkk.
Tonton video ini juga, yuk!
Penulis | : | Mumtahanah Kurniawati |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR