adjar.id - Istilah paradigma sosiologi termasuk ke dalam studi sosiologi.
Paradigma sosiologi terbagi menjadi tiga jenis, salah satunya adalah paradigma definisi sosial.
Paradigma definisi sosial dipengaruhi oleh para sosiolog, seperti Max Weber, Herbert Blumer, dan lain sebagainya.
Menurut Max Weber, paradigma definisi sosial adalah paradigma yang berusaha memahami dan menafsirkan alasan individu melakukan tindakan sosial dan makna tindakannya.
Paradigma definisi sosial ini digunakan untuk menganalisis beragam fenomena dan kenyataan sosial yang disadarkan atas tindakan sosialnya.
O iya, paradigma definisi sosial lebih mengutamakan pemikiran individu yang hidup dan tinggal di lingkungan.
Berikut beberapa teori paradigma definisi sosial.
"Paradigma definisi sosial lebih menekankan pada analisis ke arah subjek, yaitu manusia dan pemikirannya."
Paradigma definisi sosial terdiri atas tiga teori atau konsep yang memiliki persamaan pada individu kreatif yang berperan dalam realitas sosial.
Tiga teori tentang paradigma definisi sosial, yaitu:
1. Teori Aksi
Baca Juga: 2 Teori Pembangun Paradigma Perilaku Sosial, Materi IPS Kelas 10 Kurikulum Merdeka
Teori aksi banyak dibahas oleh para sosiolog dari Amerika yang lebih tercatat secara konkret penjelasannya hanya karya hasil Hinkle.
Ada beberapa dasar dari teori aksi, salah satunya tentang manusia melakukan tindakan karena dipengaruhi atau kesadaran hal eksternal.
Dalam menjelaskan tindakan ini, manusia harus memiliki tujuan, Adjarian.
Sehingga, akhirnya seorang individu dapat berpikir tentang prosedur, cara, sampai alat yang digunakan untuk bertindak.
Tindakan manusia tersebut juga didasari atas kondisi yang tidak akan berubah jika tidak ada suatu tindakan.
Selain itu, umumnya manusia secara subjektif memikirkan juga tentang proyeksi masa lalu, masa sekarang, dan masa depan.
Kesemuanya itu dilakukan dengan tetap memperhatikan moral manusia itu sendiri.
2. Teori Fenomenologi
Teori fenomenologi mengajukan pendapat bahwa realitas struktur sosial memiliki keterkaitan dengan tindakan manusia sebagai seorang individu.
Pembenaran struktur kehidupan ini dipertimbangkan berdasarkan apa yang telah tersusun dalam masyarakat.
Sehingga, tindakan manusia akhirnya hanya perlu menyesuaikan diri dengan paradigma di masyarakatnya.
Baca Juga: 3 Fenomena dalam Paradigma Fakta Sosial, Materi IPS Kelas 10 Kurikulum Merdeka
Jadi, dengan kata lain, semua perilaku individu di sebuah masyarakat tertentu saling bersatu dalam kesatuan sosial.
Melalui hal inilah, interaksi sosial dapat terus lestari dalam kehidupan masyarakat.
3. Teori Interaksi Simbol
Teori interaksi simbol lebih memfokuskan pada pranata atau struktur sosial yang dianggap sebagai kerangkanya.
Kerangka inilah yang nantinya digunakan dalam mendefinisikan realitas sosial dan proses interaksi di dalamnya.
Tokoh yang menjelaskan teori interaksi simbol, yaitu Charles Horton Cooley dan John Dewey.
Kedua tokoh tersebut menjelaskan bahwa interaksi simbol memerlukan adanya introspeksi.
Tujuannya agar bisa tahu bagaimana latar belakang dari suatu tindakan yang dilakukan individu.
Sehingga, tindakan individu nantinya bisa dianalisis berdasarkan interpretasi dengan merasakan stimulus yang terjadi dalam interaksi simbol itu.
"Teori paradigma definisi sosial terbagi menjadi teori aksi, teori fenomenologi, dan teori interaksi sosial."
Nah, itu tiga teori tentang paradigma definisi sosial, salah satunya teori fenomenologi.
Baca Juga: Karakteristik dan Ruang Lingkup Ilmu Sosiologi
Coba Jawab! |
Apa yang dimaksud dengan paradigma definisi sosial? |
Petunjuk: Cek halaman 1. |
---
Sumber: Buku Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMA Kelas X karya Sari Oktafiana, dkk.
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR