adjar.id - Istilah culture shock muncul pertama kali setelah diperkenalkan oleh antropolog bernama Dr. Kalervo Oberg.
Culture shock adalah fenomena psikologis yang dialami seseorang ketika mereka mengalami kebingungan, kecemasan, dan ketidaknyamanan.
Hal ini terjadi secara emosional atau mental akibat perbedaan budaya yang signifikan antara lingkungan baru yang mereka hadapi dan budaya asal mereka.
Ketika seseorang berada di lingkungan yang berbeda secara budaya, seperti ketika pindah ke negara atau wilayah baru, mereka dapat mengalami gejala-gejala culture shock.
Culture shock dapat terjadi karena perbedaan dalam nilai, norma sosial, bahasa, kebiasaan, makanan, sistem sosial, dan berbagai aspek lain dari kehidupan.
Culture shock juga dapat dikatakan sebagai respons yang alami dan umum terhadap perubahan budaya.
Nah, berikut beberapa faktor yang memengaruhi culture shock.
Faktor yang memengaruhi culture shock menurut ahli, yaitu:
1. Menurut Furnham dan Bochner
Furnham dan Bochner menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi individu mengalami culture shock saat berinteraksi dengan budaya baru, yaitu:
- Adanya Perbedaan Individu
Baca Juga: Upaya yang Dapat Kita Lakukan untuk Beradaptasi dengan Globalisasi
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR