adjar.id - Perubahan sosial merupakan hal yang mungkin terjadi dalam kehidupan masyarakat.
Perubahan sosial merupakan bentuk perubahan yang terjadi dalam struktur, pola, dan proses sosial dalam masyarakat.
Hal ini mencakup perubahan dalam nilai, norma, institusi, hubungan sosial, dan pola perilaku yang diadopsi oleh individu dan kelompok dalam masyarakat.
Perubahan sosial dapat melibatkan perubahan kecil yang terjadi sehari-hari, sampai perubahan besar yang melibatkan transformasi sosial yang signifikan dalam masyarakat.
Meski begitu, ada beberapa faktor penghambat proses perubahan sosial, Adjarian.
Simak pembahasannya, yuk!
"Perubahan sosial dapat muncul dari berbagai faktor, termasuk perubahan teknologi, perubahan lingkungan, perubahan ekonomi, dan perubahan budaya."
Dalam dinamika masyarakat terdapat faktor-faktor yang diperkirakan bisa menghambat jalannya proses perubahan sosial, di antaranya:
1. Perkembangan Iptek yang Lambat
Salah satu faktor yang mendorong terjadinya perubahan sosial adalah majunya perkembangan iptek.
Majunya perkembangan iptek menjadi indikator bagi majunya taraf perkembangan suatu budaya dalam masyarakat.
Baca Juga: 4 Faktor Pendorong Perubahan Sosial Menurut Margono Slamet
Maju dan tingginya taraf peradaban masyarakat membuat masyarakat akan lebih mudah mengadakan penyesuaian terhadap perubahan yang datang dari luar masyarakat.
Akan tetapi, jika dalam masyarakat terjadi hal sebaliknya, yaitu mengalami perkembangan iptek yang lambat, maka laju perubahan sosial juga akan terhambat.
2. Kurangnya Hubungan dengan Masyarakat Lain
Kehidupan masyarakat yang tertutup membuat warganya akan sulit untuk melakukan hubungan dengan masyarakat lain.
Sehingga membuat warga masyarakat tersebut akan terasing dari dunia luar.
Akibatnya, masyarakat tidak akan mengetahui perkembangan-perkembangan yang terjadi pada masyarakat lain di luarnya.
Nah, jika hal ini terus terjadi, maka masyarakat akan mengalami kemunduran sebab tidak mendapatkan masukan-masukan bagi kebudayaannya.
3. Rasa Takut terhadap Kegoyahan Integrasi Kebudayaan
Adanya rasa khawatir di kalangan masyarakat akan terjadinya kegoyahan pada integrasi di antara unsur-unsur kebudayaannya.
Hal ini jugalah yang menjadi faktor penghambat suatu proses perubahan sosial.
Memang tidak mungkin suatu proses integrasi di antara unsur-unsur kebudayaan dapat terjadi secara damai dan sempurna.
Baca Juga: 5 Faktor Penentu Perubahan Sosial Menurut Paul B. Horton dan Chester L. Hunt
Sebab, biasanya unsur-unsur dari luar bisa menggoyahkan proses integrasi tersebut.
Selain itu juga bisa membuat terjadinya perubahaan-perubahaan pada aspek tertentu dalam masyarakat.
4. Adat dan Kebiasaan
Setiap masyarakat memiliki adat dan kebiasaan tertentu yang harus diikuti dan ditaati oleh seluruh anggota masyarakat.
Adat biasanya berisikan pola perilaku yang sudah diyakini dan diterima oleh masyarakat secara turun-temurun serta bersifat kekal.
Sementara kebiasaan adalah perbuatan yang pantas dikerjakan maka diterima oleh masyarakat.
Adat dan kebiasaan ini sudah menjadi hal yang berlaku secara turun-temurun dalam suatu masyarakat.
Jika ada muncul nilai dan kebiasaan baru yang menggeser kebiasaan lama, maka hal tersebut akan ditentang.
Sehingga, adat dan kebiasaan ini bisa menjadi penghalang dalam perubahan sosial dalam masyarakat.
5. Kepentingan yang Sudah Tertanam Kuat
Dalam setiap organisasi sosial ada sistem berlapis yang membuat sekelompok orang dapat menikmati kedudukan dalam proses perubahan.
Baca Juga: Jawab Soal Perubahan yang Pengaruhnya Kecil dan Pengaruhnya Besar
Bagi masyarakat yang sedang mengalami transisi, misalnya orang-orang yang merasa dirinya berjasa terjadi perubahan.
Orang-orang inilah yang biasanya akan mengidentifikasikan dirinya dengan usaha dan jasa-jasanya.
Sehingga sulit bagi mereka untuk melepaskan kedudukan yang baru didapatkan melalui proses perubahan.
6. Prasangka terhadap Hal-Hal Baru
Adanya prasangka terhadap hal-hal baru atau asing membuat perubahan sosial sulit terjadi pada masyarakat.
Terlebih bagi masyarakat yang pernah mengalami pengalaman pahit di masa lalu dengan masyarakat lain di luar masyarakatnya.
Sehingga akan muncul kecurigaan terhadap masyarakat asing yang ingin melakukan perubahan sosial.
7. Menganggap Hidup Tidak Bisa Diperbaiki
Ada masyarakat yang beranggapan bahwa hidup ini tidak perlu berambisi sebab sudah tidak bisa diperbaiki lagi.
Keyakinan inilah yang kemudian membuat perubahan sosial sulit terjadi pada masyarakat.
Karena masyarakat beranggapan bahwa segala yang didapat harus disyukuri dan tidak dapat diubah lagi.
Baca Juga: 3 Bentuk Perubahan Sosial Budaya Akibat Penemuan Baru
Jikapun terdapat perubahan pada masyarakat ini, maka perubahan tersebut akan berjalan lambat.
8. Hambatan yang Sifatnya Ideologis
Ada faktor penghambat perubahan sosial yang sifatnya ideologi karena biasanya setiap usaha mengadakan perubahan akan dianggap berlawanan terhadap ideologi masyarakat.
Maka dari itu, faktor yang bersifat ideologis ini akan menjadi penghalang bagi perubahan sosial yang terjadi di masyarakat.
9. Sikap Masyarakat yang Tradisional
Dalam kehidupan masyarakat masih ada masyarakat yang mengagung-agungkan tradisi di masa lalu dan tradisi tersebut tidak bisa diubah.
Maka hal ini bisa menjadi penghambat proses perubahan sosial dalam masyarakat tersebut.
Keadaan tersebut akan menjadi lebih parah jika golongan yang berkuasa adalah golongan yang bersifat konservatif.
Golongan bersifat konservatif adalah golongan yang menentang atau anti terhadap berbagai bentuk perubahan.
"Faktor yang menghambat jalannya proses perubahan sosial, di antaranya perkembangan iptek yang lambat, kurangnya hubungan dengan masyarakat lain, serta adat dan kebiasaan."
Nah, itulah beberapa faktor yang menghambat proses perubahan sosial dalam masyarakat.
Baca Juga: 2 Bentuk Penyebab Masyarakat Mengalami Perubahan
Coba Jawab! |
Mengapa adat dan kebiasaan termasuk faktor yang menghambat jalannya peroses perubahan sosial? |
Petunjuk: Cek halaman 3. |
---
Sumber: Buku Sosiologi Kontekstual untuk SMA & MA Kelas XII karya Atik Catur Budiati.
Tonton video ini, yuk!
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR