adjar.id - Naskah lakon menjadi unsur penting dalam sebuah pementasan teater atau drama.
Naskah lakon adalah penuangan ide cerita dalam alur dan susunan lakon.
Naskah lakon bisa diartikan sebagai dokumen atau tulisan yang berisi teks atau skrip dari sebuah pertunjukan teater atau drama.
Nah, naskah ini berfungsi sebagai panduan bagi para aktor dan sutradara dalam melakukan latihan, mempersiapkan adegan, dan mengatur alur cerita dalam pertunjukan.
Naskah lakon juga menggambarkan dialog antara karakter-karakter dalam cerita, aksi yang harus dilakukan oleh para aktor, serta petunjuk lainnya yang mendukung pementasan.
Naskah lakon yang memang khusus dibuat untuk pementasan memiliki struktur yang lebih spesifik.
Yuk, kita cari tahu!
Aristoteles mengemukakan tentang struktur naskah lakon yang terdiri atas:
1. Pemaparan
Pemaparan merupakan struktur naskah lakon yang pertama.
Pemaparan berisikan tentang keterangan-keterangan tokoh, tempat, masalah, waktu, atau pengantar situasi di awal lakon.
Baca Juga: Unsur dan Teknik Penyusunan Naskah Lakon
Pada bagian ini juga ditampilkan bagian-bagian yang mengarah pada terwujudnya tema lakon.
Bagian-bagian tersebutlah yang kemudian dibungkus sedemikian rupa sehingga tidak bisa terlihat jelas.
Akan tetapi, penonton atau pembaca naskah lakon sudah dapat memperkirakan arah dan keseluruhan dalam lakon tersebut.
Dalam proses penyusunan pemaparan diharapkan sudah memiliki konflik atau mengarah pada konflik yang terjadi tetapi masih dalam keseimbangan lakon.
2. Penggawatan
Struktur naskah lakon selanjutnya adalah penggawatan.
Penggawatan adalah bagian yang menuliskan tentang masalah dalam pemaparan yang sudah mulai terganggu karena adanya masalah dan kepentingan.
Masalah ini muncul karena adanya akibat dari pikiran-pikiran peran terhadap keinginannya.
Pada bagian ini peran antagonis bertemu dengan peran protagonis untuk membangun konflik karena pertentangan antarperan tersebut.
Konflik inilah yang kemudian dibangun dan dijalankan dalam peristiwa yang semakin penting sampai menuju klimaks.
Bagian penggawatan ini termasuk bagian yang penting dalam lakon karena jika bagian ini lemah, maka keseluruhan lakon naskah menjadi lemah.
Baca Juga: 3 Unsur Pembuat Naskah Drama, Salah Satunya Penokohan
3. Klimaks
Klimaks adalah struktur naskah lakon yang menjadi titik penting dari konflik dalam lakon.
Saat pada titik ini, konflik sudah tidak dapat dibuat semakin rumit lagi dan harus ditemukan penyelesaiannya.
Berakhirnya konflik akan membuat ada pihak yang dikalahkan tergantung visi dan konsep dari penulis naskah lakon.
4. Peleraian
Bagian pelarian berisikan tentang alternatif jawaban dari konflik yang terjadi dalam naskah lakon.
Bentuk alternatif ini tidak dapat diwujudkan dengan nyata dan dibaca dengan mudah.
Proses peleraian ini tidak boleh dilakukan secara tergesa-gesa karena bisa membuat klimaks yang sudah dibuat menjadi tidak bermakna.
Seharusnya, peleraian ini disusun dengan cermat dan tidak mengurasi rasa takut yang terjadi saat klimaks, tetapi dibuat makin lama semakin menurun.
5. Penyelesaian
Bagian penyelesaian ini berisi tentang berbagai jawaban atas permasalahan yang terjadi antara peran protagonis dan antagonis.
Baca Juga: 5 Klasifikasi Bentuk Drama
Bagian ini jugalah yang menjadi bagian akhir dari cerita dalam naskah lakon.
Nah, itulah struktur naskah lakon menurut pendapat Aristoteles.
Coba Jawab! |
Apa yang dimaksud dengan naskah lakon? |
Petunjuk: Cek halaman 1. |
Tonton juga video ini, yuk!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR