adjar.id - Hujan yang terjadi dapat dibagi dalam berbagai jenis, Adjarian.
Hujan adalah fenomena alam yang terjadi ketika air yang menguap dari permukaan bumi naik ke atmosfer, mendingin, dan kemudian kembali ke bumi dalam bentuk butiran air.
Proses inilah yang kemudian disebut sebagai siklus hidrologi.
Nah, hujan terjadi saat uap air dalam atmosfer berkumpul dan membentuk awan.
Awan ini kemudian mendingin, sehingga partikel-partikel uap air dalam awan berkondensasi menjadi tetesan air yang lebih berat.
Tetesan air ini kemudian jatuh ke bumi yang kemudian kita kenal dengan hujan.
O iya, hujan juga diartikan sebagai bentuk presipitasi atau proses pengembunan di atmosfer berupa cairan yang turun ke permukaan bumi.
Hujan mempunyai beragam manfaat bagi kehidupan makhluk hidup, baik manusia, hewan, maupun tumbuhan.
Jenis-jenis hujan dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu berdasarkan proses terjadinya dan berdasarkan banyak sedikitnya titik-titik air.
Nah, yuk, kita simak pembahasannya berikut ini!
"Hujan merupakan salah satu bentuk presipitasi, yang juga meliputi salju, hujan es, dan gerimis."
Baca Juga: Jenis-Jenis Hujan yang Sering Terjadi, Salah Satunya Hujan Zenithal
Berdasarkan proses terjadinya, jenis hujan terbagi menjadi tiga jenis, yaitu:
Hujan frontal adalah hujan yang turun di daerah pertemuan dua massa udara yang temperaturnya berbeda.
Bisanya hujan frontal ini terjadi di daerah sub-tropis.
Hujan zenithal adalah jenis hujan yang terjadi karena adanya proses udara yang naik akibat pemanasan udara di sekitarnya dan pembesaran awan.
Hujan orografis adalah jenis hujan yang terjadi karena adanya gerakan udara yang mengandung uap air lalu dibawa oleh angin dan terhalang oleh gunung-gunung.
Semakin ke atas, udaranya akan semakin dingin dan menyebabkan terjadinya kondensasi.
Sementara uap air yang berada di lereng sebelahnya akan tertiup angin jatuh yang kering atau disebut dengan daerah bayangan hujan.
"Berdasarkan proses terjadinya, hujan dibedakan menjadi hujan frontal, hujan zenithal, dan hujan orografis."
Baca Juga: Jawab Soal Proses Terjadinya Hujan Orografis, Zenithal, dan Frontal
Berdasarkan banyak sedikitnya titik-titik air, hujan dibedakan menjadi lima jenis, yaitu:
Hujan gerimis adalah hujan yang diameternya kurang dari 0,5 milimeter.
Hujan sedang adalah hujan yang diameternya antara 0,5 sampai 5 milimeter.
Hujan deras adalah curahan air yang turun dengan temperatur yang berada di atas titik beku.
Umumnya, butiran hujan deras ini mempunyai diameter 5 milimeter atau lebih.
Hujan es adalah curah es batu yang turun saat cuaca panas dengan temperatur berada di bawah titik beku.
Hal ini menyebabkan terjadinya badai butiran awan es karena es di angkasa belum dapat mencair.
Baca Juga: Persebaran Curah Hujan di Indonesia
Hujan salu adalah kristal-kristal es yang jatuh ke bumi dengan memiliki temperatur di bawah titik beku, yaitu antara -15 derajat sampai -20 derajat Celsius.
"Berdasarkan banyak sedikitnya titik-titik air, hujan terbagi menjadi hujan gerimis, hujan sedang, hujan deras, hujan es, dan hujan salju."
Nah, itulah klasifikasi jenis-jenis hujan, yakni berdasarkan proses terjadinya dan banyak sedikitnya titik-titik air.
Coba Jawab! |
Apa saja jenis-jenis hujan berdasarkan proses terjadinya? |
Petunjuk: Cek halaman 2. |
---
Sumber: Buku Geografi untuk Kelas X SMA/MA karya Eni Anjayani dan Tri Haryanto.
Tonton video berikut ini, yuk!
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR