adjar.id - Teks dalam bahasa Indonesia sangatlah beragam, salah satunya adalah teks ceramah.
Teks ceramah merupakan jenis teks yang berisikan penyampaian atau pemberitahuan informasi.
Tujuannya untuk memberikan nasihat atau petunjuk bagi para pendengarnya, Adjarian.
Biasanya, teks ceramah disampaikan oleh orang yang menguasai bidangnya atau oleh pakar, baik secara langsung maupun tidak langsung.
O iya, teks ceramah umumnya juga bersifat edukatif yang memberikan pengajaran bagi pendengarnya atau masyarakat.
Nah, berikut struktur dan kaidah kebahasaan teks ceramah.
"Ceramah adalah pembicaraan di depan umum yang menyampaikan suatu pengetahuan, informasi, dan lain sebagainya."
Struktur teks ceramah terbagi menjadi tiga bagian, yaitu:
1. Pembukaan
Pembukaan dalam teks ceramah berisikan tentang pengenalan isu, pandangan, atau masalah pembicara mengenai topik yang akan dibahas.
Bagian pembukaan ini sama dengan bagian isi dalam teks eksposisi yang disebut juga dengan isu.
Baca Juga: Mempelajari Pengertian, Tujuan dan Jenis-Jenis Pidato Bahasa Indonesia
2. Isi
Isi yang ada dalam teks ceramah adalah suatu rangkaian argumen yang berkaitan dengan pembukaan atau pendahuluan.
Pada bagian ini juga dikemukakan sejumlah fakta yang dapat memperkuat argumen dari pembicara.
Penggunaan fakta pada bagian isi ini sangat penting demi meyakinkan pendengar atau audiensi.
3. Penutup
Penutup dalam teks ceramah berisi tentang penegasan kembali terhadap penyataan-pernyataan sebelumnya.
Jadi, penutup ini dapat dikatakan berisi tentang simpulan atau rangkuman dari teks ceramah.
Simpulan sebagai hasil penalaran dari penjelasan yang sudah dilakukan sebelumnya biasanya akan ditandai dengan kata-kata yang berupa saran dan alasan.
"Struktur teks ceramah terdiri atas bagian pembukaan, isi, dan penutup."
Teks ceramah mempunyai karakteristik tersendiri yang cenderung berbeda jika dibandingkan dengan teks lainnya.
Teks ceramah memiliki kaidah kebahasaan berupa:
Baca Juga: Teks Pidato: Pengertian, Struktur, dan Jenis-Jenisnya
1. Menggunakan Kata Ganti Orang Pertama dan Orang Kedua
Teks ceramah biasanya menggunakan kata ganti orang pertama tunggal dan kata ganti orang kedua jamak, sebagai sapaan.
Kata ganti orang pertama yang biasa digunakan, yaitu saya dan aku serta bisa juga menggunakan kata kami jika penceramahnya mengatasnamakan kelompok.
Teks ceramah sering juga menggunakan kata sapaan yang ditujukan bagi orang banyak, seperti hadirin, kalian, ibu-ibu, bapak-bapak, saudara-saudara, dan lainnya.
2. Menggunakan Kata-Kata Teknis
Teks ceramah menggunakan kata-kata teknis atau peristilahan yang berkenaan dengan topik yang dibahas.
Dengan topik tentang masalah kebahasaan yang menjadi fokus pembahasannya, istilah-istilah yang muncul dalam teks tersebut berupa sarkastik, eufemistis, tata krama, etika berbahasa, dan kesantunan berbahasa.
3. Menggunakan Kata yang Menunjukkan Hubungan Argumentasi
Teks ceramah menggunakan kata-kata yang menunjukkan hubungan argumentasi atau sebab akibat.
Misalnya, jika, maka, sebab, karena, dengan demikian, oleh karena itu, dan akibatnya.
Selain itu juga bisa digunakan kata-kata yang menyatakan hubungan perbandingan ataupun temporal, seperti sebelum itu, kemudian, pada akhirnya, dan lainnya.
Baca Juga: Pengertian Teks Pidato Persuasif: Ciri, Tujuan, Struktur dan Prinsip
4. Menggunakan Kata Persuasif
Teks ceramah menggunakan kata-kata persuasif, seperti sebaiknya, diharapkan, hendaklah, harus, dan perlu.
5. Menggunakan Kata Kerja Mental
Teks ceramah menggunakan kata-kata kerja mental, seperti memprihatinkan, diharapkan, memperkirakan, menduga, berpendapat, berasumsi, dan mengagumkan.
"Kaidah kebahasaan teks ceramah, di antaranya menggunakan kata ganti orang pertama dan orang kedua, menggunakan kata teknis, menggunakan kata yang menunjukkan hubungan argumentasi, serta menggunakan kata persuasif."
Nah, itulah struktur dan kaidah kebahasaan yang terdapat dalam teks ceramah, Adjarian.
Coba Jawab! |
Apa struktur teks ceramah? |
Petunjuk: Cek halaman 1 dan 2. |
---
Sumber: Buku Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI Edisi Revisi 2017 karya Suherli, dkk.
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR