adjar.id - Komposisi penduduk di suatu negara atau wilayah bisa disajikan dalam diagram yang berbentuk piramida.
Karena menggambarkan keadaan suatu penduduk, maka piramida tersebut dikatakan sebagai piramida penduduk.
Umumnya, piramida penduduk ini menggambarkan pengelompokan penduduk berdasarkan jenis kelamin dan usia.
O iya, dalam buku Panduan Pembelajaran Geografi kelas 11 bagian esai di halaman 59, terdapat soal tentang piramida penduduk.
Kita diminta untuk menjelaskan bentuk piramida penduduk Indonesia.
Nah, kali ini kita akan membahas soal tersebut, Adjarian.
Piramida penduduk adalah suatu grafik khusus untuk menampilkan komposisi jenis kelamin dan usia dari suatu populasi atau kelompok.
Pada piramida penduduk ini berlaku ketentuan berupa garis vertikal menunjukkan intervensi umur.
Sementara garis horizontalnya menunjukkan jenis kelamin atau jumlah laki-laki dan perempuan.
Dasar piramida merupakan penduduk dengan usia paling muda dan semakin ke atas usianya semakin tua.
Langsung saja kita simak pembahasan soal bentuk piramida penduduk Indonesia berikut, yuk!
Baca Juga: Jawab Soal Manfaat Piramida Penduduk
Piramida penduduk dalam ilmu geografi terbagi menjadi tiga bentuk, yaitu:
Piramida ekspansif atau piramida penduduk muda adalah bentuk piramida penduduk yang memiliki alas besar dan semakin ke puncak semakin kecil.
Penduduk pada piramida ini merupakan penduduk yang dalam keadaan tumbuh dan berkembang.
Selain itu, piramida ini juga menunjukkan bahwa jumlah penduduk dengan usia muda lebih besar, sehingga angka kelahirannya lebih besar dibanding angka kematiannya.
Piramida stasioner adalah bentuk piramida yang menyerupai sarang tawon atau granat.
Piramida bentuk ini menunjukkan bahwa jumlah penduduk usia muda dan usia tuanya hampir seimbang.
Umumnya, hal ini disebabkan karena rendahnya tingkat kematian dan kelahiran di negara tersebut.
Sehingga, jumlah penduduknya relatif tetap karena pertumbuhannya tergolong lambat.
Piramida konstruktif adalah bentuk piramida yang menyerupai batu nisan.
Piramida bentuk ini terjadi karena menurunnya angka kelahiran dengan sangat cepat, sementara tingkat kematiannya rendah.
Piramida konstruktif ini menunjukkan bahwa penduduk yang usia dewasanya lebih banyak dibanding penduduk usia mudanya.
Baca Juga: Jenis-Jenis Piramida Penduduk dan Manfaatnya
Dari penjelasan tentang bentuk piramida penduduk, maka penduduk Indonesia cocok dengan piramida ekspansif, Adjarian.
Hal ini dapat kita lihat dari jumlah penduduk di Indonesia yang lebih banyak usia mudanya dibanding usia tua.
Pada survei tahun 2017, penduduk usia 0-4 tahun berjumlah 23,85 juta jiwa sekaligus menjadi yang terbanyak di Indonesia.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa angka kelahiran dan angka kematian di Indonesia tinggi.
Menurut data Badan Pusat Statistik, hasil proyeksi penduduk di tahun 2017 berjumlah 261,89 juta.
Angka tersebut terbagi menjadi 131,58 juta jiwa penduduk laki-laki dan 130,31 juta jiwa penduduk perempuan.
Bahkan, berdasarkan hasil proyeksi tahun 2019, Indonesia pada saat itu sedang mengalami bonus demografi.
Bonus demografi adalah jumlah penduduk usia produktif yang lebih banyak dibanding usia non produktifnya.
O iya, jumlah penduduk Indonesia yang tergolong usia produktif pada saat ini mencapai 68% dari total populasi penduduk Indonesia.
Sehingga, untuk menggambarkan masyarakat Indonesia, piramida penduduk ekspansif sangatlah cocok.
Nah, itulah pembahasan soal bentuk piramida penduduk Indonesia untuk referensi.
Baca Juga: Komposisi Penduduk Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin
---
Sumber: Buku Panduan Pembelajaran Geografi untuk SMA & MA Kelas XI karya Kuswardoyo.
Yuk, tonton juga video ini!
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR