Kondisi seperti inilah yang memungkinkan petugas lupa sudah berapa kali menggunakan alat ukur.
Kesalahan seperti ini termasuk kesalahan yang sifatnya insidental, yaitu kesalahan yang jika terjadi harus dilakukan pengukuran ulang.
Nah, upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi atau menghindari kesalahan ini ialah dengan memberi tanda yang berbeda saat menggunakan sepasang alat ukur.
Koreksi dengan interpolasi angka dilakukan jika pengukuran menggunakan alat ukur yang memiliki garis skala besar.
Misalnya setiap 50 cm ada satu garis skala.
Hal ini berguna untuk memperkecil kesalahan saat proses pengukuran.
Selain itu, disarankan juga untuk menggunakan alat ukur tambahan, seperti penggaris dengan skala yang lebih terperinci di akhir pengukuran.
Kesalahan dalam pengukuran sudut bisa terjadi karena ketidak tepatan dalam membidik arah yang benar dan ketidaktelitian alat.
Kesalahan seperti ini bisa dideteksi jika selisih pengukuran sudut datang dan sudut kembali sebesar 180 derajat.
"Sejumlah langkah dapat dilakukan untuk mengoreksi kesalahan hasil pengukuran pemetaan."
Nah, itulah langkah-langkah yang dapat diterapkan untuk mengoreksi hasil pengukuran peta.
Baca Juga: Mengenal Unsur-Unsur Penyusun Peta
Coba Jawab! |
Apa penyebab kesalahan hasil pengukuran peta? |
Petunjuk: Cek halaman 1. |
---
Sumber: Buku Geografi untuk Kelas XII SMA/MA karya Eni Anjayani dan Tri Haryanto.
Tonton video ini, yuk!
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR