adjar.id - Budi daya tanaman hidroponik dapat dilakukan melalui beberapa teknik penanaman, Adjarian.
Hidroponik merupakan bentuk metode budi daya tanaman yang bermediakan air.
Tanaman hidroponik ini bisa tumbuh di mana saja, lo, asalkan unsur-unsur yang dibutuhkan tanaman bisa terpenuhi.
Nah, hidroponik bisa dikatakan sebagai budi daya tanaman tanpa menggunakan tanah.
O iya, budi daya tanaman hidroponik pertama kali diperkenalkan oleh Dr. W. F. Gericke di tahun 1937 melalui publikasi jurnal sains.
Lalu, apa saja teknik yang bisa digunakan dalam budi daya tanaman hidroponik?
Simak pembahasannya, yuk!
Berikut ini beberapa teknik yang digunakan dalam budi daya tanaman hidroponik:
Teknik sumbu adalah teknik hidroponik yang menggunakan perantara dari sumbu di antara media tanaman dan nutrisi.
Saat menggunakan teknik ini, akar tanaman tidak langsung dicelupkan ke dalam air.
Keunggulan dari penggunakan teknik sumbu ini, yaitu lebih efisien dan ekonomi serta tidak perlu menyirami tanaman setiap hari.
Baca Juga: Benarkah Menanam secara Hidroponik Lebih Menghemat Air?
Hal ini karena pasokan air untuk tanaman sudah stabil.
Sementara kelemahan dari teknik sumbu ini adalah dapat memengaruhi tingkat kelembapan tanaman.
Sehingga agar tanaman lebih cepat layu dan pertumbuhan tanaman menjadi lebih lama.
Teknik rakit apung adalah salah satu teknik hidroponik yang paling sederhana.
Pada praktiknya, teknik ini menempatkan tanaman di dalam styrofoam yang mengapung di atas larutan nutrisi di dalam bak air.
Keunggulan dari teknik ini adalah tanaman akan lebih banyak mendapatkan pasokan nutrisi dan air secara rutin dengan biaya yang murah.
Akan tetapi, nutrisi yang dibiarkan di dalam bak air kinerjanya akan menurun jika dibiarkan terlalu lama.
Teknik aeroponik adalah teknik yang dilakukan dengan membudidayakan tanaman di udara tanpa menggunakan tanah.
Air dan nutrisi bagi akar tanaman diberikan dengan cara menyemprotkannya.
Keunggulan dari teknik aeroponik ini, yaitu tanaman lebih banyak mendapatkan oksigen, menghemat air, nutrisi lebih cepat diserap, dan perawatan lebih mudah.
Sementara kelemahan teknik ini, yaitu membutuhkan modal yang lebih besar dan sangat bergantung kepada listrik.
Baca Juga: 6 Tahapan Budi Daya Tanaman Sayuran, Materi Prakarya Kelas 7 Bab 4
Teknik tetes adalah teknik budi daya tanaman yang dilakukan dengan timer untuk mengontrol pompa.
Dalam teknik ini, pompa digunakan untuk mengalirkan air yang sudah bercampur dengan nutrisi pada tanaman.
Tetesan air dan nutrisi inilah yang nantinya akan disalurkan melalui selang pada setiap akar tanaman.
Keunggulan dari teknik tetes, yaitu menampung jenis tanaman yang besar.
Sementara kelemahannya mememerlukan perhatian yang lebih bagi selang, biaya perawatannya relatif mahal, dan harus konsisten dalam menjaga kadar pH.
Teknik NFT atau Nutrient Film Technique adalah teknik budi daya akar tanaman yang tumbuh di lapisan nutrisi yang tersirkulasi dan dangkal.
Hal ini membuat tanaman akan mendapatkan air, nutrisi, dan oksigen yang cukup untuk kehidupannya.
Jadi, akar tanaman yang direndam di dalam air yang berisi nutrisi akan disirkulasikan dengan pompa secara rutin.
Kelebihan dari teknik ini, yaitu kebutuhan air tanaman terpenuhi dan memudahkan pengendalian daerah penanaman.
Kelemahan dari teknik NFT ini, yaitu biaya perawatan relatif mahal, tanaman mudah terjangkit atau tertular penyakit, dan bergantung pada listrik.
Nah, itulah lima jenis teknik yang digunakan dalam budi daya tanaman hidroponik, Adjarian.
Baca Juga: Langkah-Langkah Perkembangbiakan Tumbuhan dengan Cangkok
Coba Jawab! |
Apa yang dimaksud dengan teknik rakit apung? |
Petunjuk: Cek halaman 2. |
Yuk, tonton juga video berikut ini!
Source | : | kompas |
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR