adjar.id - Kali ini kita akan membahas soal seputar mengidentifikasi bentuk dan fungsi karya seni rupa, Adjarian.
Terdapat delapan gambar yang harus kita identifikasi apakah karya tersebut merupakan karya seni rupa dua dimensi (2D) atau tiga dimensi (3D).
Soal tersebut ada pada buku Seni Budaya kelas X edisi revisi 2017, semester 1, bab 1, halaman 7-11, materi "Berkarya Seni Rupa Dua Dimensi (2D)".
Nah, di bawah ini adalah pembahasan soal tersebut.
Yuk, simak untuk referensi!
Perhatikan gambar-gambar di bawah ini, tunjukkan karya seni rupa yang dikategorikan karya seni rupa dua dimensi atau tiga dimensi, seni rupa terapan atau seni rupa murni.
Berikut adalah jenis dari karya seni rupa yang ada pada gambar:
Jawaban:
- Gambar 1
Bentuk/dimensi: Seni rupa tiga dimensi.
Fungsi: Seni rupa ekspresi atau hias.
Baca Juga: 5 Macam Teknik dalam Proses Pembuatan Karya Seni Rupa Tiga Dimensi
- Gambar 2
Bentuk/dimensi: Seni rupa dua dimensi.
Fungsi: Seni rupa ekspresi atau hias.
- Gambar 3
Bentuk/dimensi: Seni rupa dua dimensi.
Fungsi: Seni rupa pakai atau terapan.
- Gambar 4
Bentuk/dimensi: Seni rupa tiga dimensi.
Fungsi: Seni rupa ekspresi atau hias.
- Gambar 5
Bentuk/dimensi: Seni rupa tiga dimensi.
Baca Juga: Contoh Karya Seni Rupa Dua Dimensi
Fungsi: Seni rupa pakai atau terapan.
- Gambar 6
Bentuk/dimensi: Seni rupa tiga dimensi.
Fungsi: Seni rupa pakai atau terapan.
- Gambar 7
Bentuk/dimensi: Seni rupa tiga dimensi.
Fungsi: Seni rupa ekspresi atau hias.
- Gambar 8
Bentuk/dimensi: Seni rupa tiga dimensi.
Fungsi: Seni rupa ekspresi atau hias.
Seni rupa ekspresi atau hias biasa disebut dengan seni rupa murni.
Baca Juga: Seni Rupa Dua Dimensi: Medium, Alat, dan Teknik
Jenis karya seni rupa ini tidak bisa digunakan dan hanya berguna untuk meningkatkan nilai keindahan dari suatu ruang.
Sedangkan seni rupa pakai atau terapan merupakan jenis karya seni rupa yang bisa digunakan dalam kegiatan sehari-hari.
Itulah pembahasan soal mengenai bentuk dan fungsi karya seni rupa.
Penulis | : | Aldita Prafitasari |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR