adjar.id - Percakapan di sekolah dapat dilakukan dengan menggunakan bahasa Inggris.
Hal itu akan membantu kita dalam mengasah kemampuan berbahasa Inggris, Adjarian.
Kita bisa menggunakan bahasa Inggris untuk berkomunikasi dengan teman.
Kita juga dapat berlatih menggunakan bahasa Inggris saat berbicara dengan guru.
O iya, saat berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris dan kita hendak menginterupsi atau memotong pembicaraan, kita dapat mengatakan "excuse me", "sorry", atau "pardon me".
Jika hal itu dilakukan saat kita sedang berada di kelas, maka jangan lupa untuk mengangkat tangan terlebih dahulu.
Nah, berikut contoh percakapan di sekolah menggunakan bahasa Inggris.
Kita simak dan pelajari bersama, yuk!
Teacher: Good morning!
(Selamat pagi!)
Students: Good morning, Sir!
(Selamat pagi, Pak!)
Teacher: How are you today?
(Apa kabar kalian hari ini?)
Baca Juga: Contoh Percakapan Bahasa Inggris Membicarakan Ruangan Favorit
Students: We're fine. Thank you. And you?
((Kabar) kami baik. Terima kasih. Bagaimana dengan Bapak?)
Teacher: I'm very well. Thank you. Today we're going to study about conjunction. So, please open your book on page 37.
((Kabar) saya sangat baik. Terima kasih. Hari ini kita akan belajar tentang konjungsi (kata sambung). Jadi, silakan buka buku halaman 37.)
Budi: Excuse me, Sir.
(Maaf, Pak.)
Teacher: Yes, Budi?
(Ya, Budi?)
Budi: I think we have a homework which hasn't been checked.
(Saya rasa kita punya PR yang belum diperiksa.)
Teacher: Oh, thank you for reminding me, Budi. I forgot about it.
(Oh, terima kasih sudah mengingatkan, Budi. Saya lupa tentang itu.)
Budi: You're welcome, Sir.
(Sama-sama, Pak.)
Teacher: Well, before we continue studying, please submit your homework first.
(Baiklah, sebelum kita lanjut belajar, silakan kumpulkan PR kalian terlebih dahulu.)
Nah, itulah contoh percakapan di sekolah dengan menggunakan bahasa Inggris.
Coba Jawab! |
Apa yang perlu dikatakan saat menginterupsi percakapan dalam bahasa Inggris? |
Petunjuk: Cek halaman 1. |
Penulis | : | Rahwiku Mahanani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR