Oleh karena itu, ia jadi bisa melakukan surat menyurat dengan teman-temannya di Belanda, yaitu Rosa Abendanon dan Estella Zeehandelaar.
2. Tekad yang Bulat dan Tidak Mudah Menyerah
RA Kartini memiliki tekad yang bulat dan tidak mudah menyerah, di antaranya bisa dilihat dari usahanya untuk menempuh pendidikan.
RA Kartini merupakan orang yang termasuk beruntung karena bisa mengenyam pendidikan karena ia merupakan keluarga bangsawan.
Meski begitu, diskriminasi dan cemooh tetap ia dapatkan dari guru-guru orang Belanda.
Namun, RA Kartini tetap semangat belajar dan tidak menyerah karena ia sudah memiliki tekad yang bulat untuk memperjuangkan hak pendidikan perempuan Indonesia.
“Orang-orang Belanda itu menertawakan dan mengejek kebodohan kami, tetapi kami berusaha maju, kemudian mereka mengambil sikap menantang kami.
Betapa banyaknya duka cita dahulu semasa kanak-kanak di sekolah, para guru dan banyak di antara kawan mengambil sikap permusuhan kepada kami.
Kebanyakan guru itu tidak rela memberikan nilai tertinggi pada anak Jawa, sekali pun si murid berhak menerima.” (Surat kepada Estella Zeehandelaar, 12 Januari 1900, dikutip dari Gramedia.com)
3. Optimis dan Berjiwa Sosial
Pada masa itu, adat yang dipegang masih kuat, tetapi RA Kartini tetap optimis pada keinginannya untuk meraih pendidikan lebih tinggi walaupun terdapat perbedaan pendapat dengan orang tua dan masyarakat.
Baca Juga: 16 Kutipan RA Kartini tentang Pendidikan
Penulis | : | Aldita Prafitasari |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR