adjar.id - Kesultanan Banten muncul berbarengan dengan perluasan yang dilakukan Kerajaan Demak di wilayah Jawa bagian Barat.
Sunan Gunung Jati bersama para pasukan Demak pada tahun 1524 sampai 1525 M berhasil merebut pelabuhan Banten dari Kerajaan Sunda.
Setelah itu, Sunan Gunung Jati mendirikan Kesultanan Banten.
Daerah Banten atau pernah dikenal dengan Bantam adalah daerah pelabuhan yang ramai dan menjadi salah satu pelabuhan dari Kerajaan Sunda.
Puncak kejayaan dari Kesultanan Banten terjadi pada masa pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa.
Pada masa itu, pelabuhan Banten menjadi pelabuhan internasional yang sangat berkembang.
Kesultanan Banten bahkan pernah melakukan ekspansi sampai ke Sumatra dan berhasil menguasai pelabuhan Banten dan Sunda Kelapa.
Akan tetapi, Kesultanan Banten akhirnya harus mengalami keruntuhan.
Apa penyebab runtuhnya Kesultanan Banten?
Yuk, simak pembahasannya!
"Kesultanan Banten mencapai puncak kejayaan saat berada di bawah pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa."
Baca Juga: 5 Peninggalan Kerajaan Banten, Salah Satunya Masjid Agung Banten
Beberapa penyebab runtuhnya Kesultanan Banten, yaitu:
1. Pemberontakan
Setelah Pangeran Gusti turun takhta, pemberontakan terus terjadi.
Adanya aturan bahwa semua sultan yang diangkat harus mendapatkan persetujuan lebih dahulu dari VOC membuat konflik semakin runcing.
Akhirnya, sultan Banten saat itu meminta bantuan dari VOC untuk menangani berbagai pemberontakan yang terjadi.
Nah, permintaan bantuan kepada VOC ini secara tidak resmi membuat Banten menjadi wilayah kekuasan Hindia Belanda di tahun 1752.
2. Konflik Internal Kesultanan
Campur tangan dari VOC terhadap urusan Kesultanan Banten membuat Sultan Ageng Tirtayasa marah.
Akan tetapi, masuknya pengaruh VOC yang dipimpin Kapten Francois Tack dibawa oleh Pangeran Gusti.
Puncak konflik internal ini terjadi saat Sultan Ageng Tirtayasa melakukan penyerangan ke pendopo Pangeran Gusti.
Kemudian, pecahlah perang saudara yang berlangsung selama tiga tahun, sampai akhirnya Sultan Ageng Tirtayasa menyerah di tahun 1672.
Baca Juga: 4 Penyebab Runtuhnya Kerajaan Mataram Islam
3. Gantinya Penjajah
Runtuhnya Kesultanan Banten benar-benar terjadi setelah dihapus oleh Thomas Stamford Raffles di tahun 1813.
Runtuhnya Kesultanan Banten ini terjadi di bawah pimpinan Sultan Rafiuddin.
Sementara Thomas Stamford Raffles merupakan pemimpin Inggris yang menjajah di Jawa setelah berhasil mengalahkan Belanda di bawah pimpinan Daendels.
4. Lemahnya Kekuasaan
Sultan Ageng Tirtayasa digantikan oleh Pangeran Gusti yang memiliki gelar Sultan Abdul Nasr Abdul Kahar.
Pangeran Gusti memerintah Kesultanan Banten pada tahun 1672 sampai 1687 M.
Ternyata Sultan baru ini hanyalah menjadi boneka dari Belanda.
Hal ini jugalah yang membuat kekuasaan Kesultanan Banten semakin melemah.
"Runtuhnya Kesultanan Banten terjadi karena pemberontakan, konflik internal kesultanan, gantinya penjajah, dan lemahnya kekuasaan."
Itulah beberapa penyebab runtuhnya Kesultanan Banten yang merupakan salah satu kerajaan Islam di Jawa.
Baca Juga: Penyebab Runtuhnya Kerajaan Demak
Coba Jawab! |
Kapan secara resmi Sultan Banten runtuh? |
Petunjuk: Cek halaman 3. |
---
Sumber: Buku Sejarah Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas X Edisi Revisi 2017 karya Restu Gunawan, dkk.
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR