adjar.id - Pada zaman dahulu ada banyak kerajaan yang berdiri di Indonesia.
Kerajaan-kerajaan bercorak Hindu-Buddha dan Islam pernah berdiri di berbagai wilayah di Indonesia.
Bahkan kerajaan-kerajaan ini ada beberapa yang menjalin hubungan dengan kerajaan di luar negeri pada masa itu, Adjarian.
O iya, kerajaan-kerajaan ini sudah berdiri sejak sebelum masa penjajahan.
Menariknya, ada beberapa kerajaan yang masih berdiri sampai saat ini.
Walaupun tidak berdaulat seperti zaman dahulu, kerajaan ini masih ada secara fisik dan memiliki raja.
"Indonesia memiliki banyak kerajaan di zaman dahulu dan ada beberapa yang masih berdiri sampai saat ini."
Berikut ini beberapa kerajaan di Indonesia yang masih berdiri sampai sekarang, yaitu:
1. Kesultanan Yogyakarta
Dahulu, terdapat Kesultanan atau Kerajaan Mataram Islam yang merupakan salah satu kerajaan Islam terbesar di Pulau Jawa.
Adanya intervensi dari Belanda membuat terjadinya perselisihan di dalam kerajaan yang memecah kerajaan dengan adanya Perjanjian Giyanti di tahun 1755.
Baca Juga: 5 Kerajaan Islam Tertua di Indonesia, Salah Satunya Samudera Pasai
Kesultanan Mataram Islam kemudian terpecah menjadi dua, yaitu Kesultanan Yogyakarta dan Kesultanan Surakarta.
Pada tahun 1755, Raja Kesultanan Yogyakarta, yaitu Sultan Hamengkubowono I mulai membangun Keraton Yogyakarta.
Keraton Yogyakarta inilah yang menjadi pusat pemerintahan dari Kesultanan Yogyakarta.
O iya, pada 5 September 1945, Sultan Hamengkubuwono IX menyatakan bahwa wilayah Yogyakarta bersifat kerajaan yang menjadi bagian dari negara Indonesia.
2. Kesultanan Surakarta
Perjanjian Giyanti membuat terbentuknya Kesultanan Surakarta di tahun 1755.
Kesultanan Surakarta memiliki kerajaan yang ada di Kota Solo yang kemudian dikenal sebagai Keraton Surakarta.
Nah, di Keraton Surakarta ini terdapat satu bangunan yang bertingkat yang disebut sebagai Menara Sangga Buana.
Dahulu, menara tersebut menjadi tempat bertemunya Sang Raja dengan Ratu Laut Selatan.
Menara Sangga Buana didirikan oleh Sri Susuhan Pakubuwono III di tahun 1782 dengan tujuan untuk memata-matai pasukan Belanda.
Saat ini, Kesultanan Surakarta masih ada dengan adanya kultur budaya berupa Sekaten dan Malam Suro.
Baca Juga: 5 Peninggalan Kesultanan Cirebon, Salah Satunya Keraton Kasepuhan
3. Kesultanan Kanoman
Kesultanan Kanoman adalah kesultanan hasil pecahan dari Kesultanan Cirebon di tahun 1678.
Kesultanan Kanoman ini mempunyai keraton yang luasnya hampir lima kali luas lapangan sepak bola, lo.
Beberapa budaya yang masih dilestarikan oleh masyarakat dari Kesultanan Kanoman, di antaranya Grebeg Syawal dan ziarah ke makan Sunan Gunung Jati.
4. Kesultanan Ternate
Kesultanan Ternate termasuk salah satu kerajaan tertua yang ada di Indonesia.
Kesultanan ini dalam sejarahnya merupakan gabungan dari empat kampung yang setiap kampungnya dipimpin oleh ketua marga atau Momole.
Adanya rasa kesusahan dari masyarakat karena para perompak laut membuat Momole menggabungkan empat kampung menjadi Kesultanan Ternate.
Kerajaan ini bernama kesultanan karena raja yang memimpin pada saat itu menganut agama Islam.
Kerajaan ini masih aktif sampai saat ini yang sekarang dipimpin oleh Sultan Mudaffat Syah.
5. Kesultanan Cirebon
Baca Juga: 5 Bentuk Peninggalan Kerajaan Ternate
Kesultanan Cirebon merupakan salah satu kerajaan Islam yang ada di Jawa Barat.
Kesultanan Cirebon berada di pantai utara yang merupakan perbatasan dari Jawa Barat dan Jawa Tengah masih ada sampai saat ini.
Kesultanan Cirebon ini juga menjadi jembatan antara budaya Jawa dengan budaya Sunda.
Pada zaman dahulu, Kerajaan Cirebon mempunyai hubungan diplomasi yang kuat dengan kerajaan Islam, yaitu Kerajaan Demak.
"Kerajaan di Indonesia yang masih berdiri sampai sekarang di antaranya Kesultanan Yogyakarta, Kesultanan Surakarta, Kesultanan Kanoman, Kesultanan Ternate, dan Kesultanan Cirebon."
Nah, itu tadi beberapa kerajaan di Indonesia yang masih berdiri sampai sekarang, Adjarian.
Coba Jawab! |
Apa nama perjanjian yang membuat Kesultanan Mataram terbagi menjadi dua? |
Petunjuk: Cek halaman 2. |
---
Sumber: Buku Sejarah Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas X Edisi Revisi 2017 karya Restu Gunawan, dkk.
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR