adjar.id - Terdapat soal tentang mosi debat pada buku Bahasa Indonesia kelas X Kurikulum 2013 edisi revisi 2017, bab VI, halaman 188, materi "Berdebat dengan Indah".
Kita diminta diminta untuk mengutarakan pendapat kita mengenai mosi debat yang telah ditentukan, yaitu "Perilaku menyontek saat Ujian Nasional disebabkan para pelajar takut tidak lulus ujian."
Berikut pembahasan soal tersebut yang dapat digunakan sebagai referensi sebelum Adjarian menuliskan jawaban sendiri.
Simak, yuk!
Tugas
Bacalah mosi-mosi berikut ini.
Sampaikan pendapatmu tentang mosi. Lengkapi dengan argumen yang mendukung pendapatmu.
4. Mosi: Perilaku menyontek saat Ujian Nasional disebabkan para pelajar takut tidak lulus ujian.
Pendapat: Saya setuju dengan pernyataan tersebut.
Kebanyakan anak yang menyontek saat Ujian Nasional merasa tidak percaya diri dengan kemampuan mereka.
Mereka mengandalkan segala cara agar bisa lulus ujian sesuai dengan batas nilai yang ditentukan oleh pemerintah.
Baca Juga: Jawab Soal Buku Bahasa Indonesia Kelas X Bab VI, Mosi Penyebab Utama Banjir
Ketakutan tersebut tidak diimbangi dengan semakin giat belajar dan berlatih soal, tetapi justru memilih jalan yang instan, yaitu menyontek.
Beberapa siswa yang sudah belajar bahkan tetap mempersiapkan contekan sebagai jaga-jaga jika soal tidak sesuai apa yang ia pelajari.
Selain itu, maraknya oknum-oknum yang memperjualbelikan kunci jawaban menambah akses siswa dalam mendapatkan bahan untuk menyontek.
Dengan harga yang tidak murah, beberapa siswa mengajak teman-teman yang lain untuk mengumpulkan uang bersama demi membeli kunci jawaban.
Hal tersebut membuat siswa yang sebenarnya tidak ingin menyontek menjadi tergiur dengan cara yang instan.
Tidak lulus Ujian Nasional dianggap sebagai hal yang sangat memalukan baik untuk siswa, orang tua, guru, maupun sekolah.
Oleh sebab itu, para pelajar memilih untuk menyontek demi menghindari hal tersebut.
Nah, itu dia pembahasan soal mengenai pendapat tentang mosi debat "Perilaku menyontek saat Ujian Nasional disebabkan para pelajar takut tidak lulus ujian."
Penulis | : | Aldita Prafitasari |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR