"Baliamu" berarti mandi dengan menggunakan air dicampur jeruk yang biasa disebut limau oleh masyarakat Riau.
Jeruk yang biasa digunakan adalah jeruk purut, jeruk nipis, dan jeruk kapas.
Sedangkan "kasai" memiliki arti wangi-wangian yang biasanya digunakan ke wajah dan tangan atau biasa dikenal dengan lulur.
Menurut kepercayaan masyarakat Kampar, pengharum badan atau kasai tersebut dapat memberikan manfaat bagi mereka.
Kasai dapat mengusir rasa dengki yang ada di tubuh manusia.
Dengan begitu, sebelum memasuki bulan puasa masyarakat Kampar akan suci, bersih, dan dijauhkan dari rasa dengki.
Tradisi ini sudah ada sejak turun-temurun yang dilakukan di aliran Sungai Kampar, Riau.
Selain jeruk dan kasai, masyarakat juga menggunakan baju enam warna dalam melakukan ritual balimau kasai.
Enam warna tersebut terdiri dari warna putih, hijau, merah, kuning, hitam, dan abu-abu.
Masyarakat Kampar akan melakukan ziarah ke makam tokoh masyarakat sebelum mandi balimau kasai.
Makam tokoh masyarakat yang dimaksud salah satunya adalah makam Depati Bahrein yang ada di wilayah Lubuk Bunter.
Baca Juga: 5 Tradisi Ramadan yang Unik di Dunia, dari Indonesia hingga Irak
Nah, itulah tradisi Ramadan di Riau, yaitu balimau kasai.
Coba Jawab! |
Apa arti balimau? |
Petunjuk: Cek halaman 2. |
Source | : | kemendikbud.go.id |
Penulis | : | Aldita Prafitasari |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR