adjar.id - Dalam buku Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia kelas 11 Kurikulum Merdeka, terdapat soal Kegiatan 1 di halaman 200.
Kita diminta untuk menjawab beberapa pertanyaan tentang karya ilmiah "Karakteristik Vegetasi Habitat Orang Utan (Pongi pygmaeus morio) di Hutan Sungai Menamang, Kalimantan Timur".
Nah, kali ini kita akan membahas soal tersebut, Adjarian.
Karya ilmiah merupakan suatu karya dalam bidang pengetahuan dan teknologi yang bentuknya ilmiah.
Karya ilmiah dibuat dengan menggunakan prinsip-prinsip ilmiah serta didasari atas data dan fakta.
Sekarang mari kita simak pembahasan soal tersebut berikut ini untuk referensi!
Kegiatan 1 tentang Karya Ilmiah
1. Pada bagian hasil dan pembahasan terdapat kalimat berikut.
Perjumpaan dengan sarang orang utan cukup menarik di mana orang utan terlihat memanfaatkan jenis pohon yang sama sebagai sumber pakan dan tempat bersarang.
Apakah kalimat tersebut sudah menunjukkan salah satu sifat karya ilmiah, yakni objektif? Jelaskan alasan kalian.
Jawaban: Pada bagian tersebut bukanlah kalimat yang objektif.
Hal ini ditandai dengan tidak adanya kata ganti berupa kata aku atau kami.
Penulis mengubah kata tersebut menjadi kalimat pasif.
Padahal karya ilmiah harusnya didasarkan atas fakta dan keadaan sebenarnya, bukan karena pendapat atau opini pribadi dari penulis itu sendiri.
Fakta tersebut harus didapatkan melalui hasil penelitian, metode analisis, dan sumber data.
Dalam menulis karya ilmiah tidak bisa menggunakan opini pribadi karena bisa menyebabkan penggiringan fakta dan memengaruhi suatu kebenaran.
2. Pada bagian pendahuluan terdapat kalimat berikut.
Kendati demikian, terumbu karang di Indonesia saat ini mengalami banyak tekanan, baik tekanan dari alam maupun dari manusia.
Apakah kalimat tersebut menunjukkan salah satu sifat karya ilmiah, yakni reproduktif? Jelaskan jawaban kalian.
Jawaban: Reproduktif merupakan salah satu sifat karya ilmiah.
Artinya, karya ilmiah mempunyai makna isi yang dapat diterima dan dimaknai dengan baik oleh pembaca.
Penerimaan makna ini harus bisa disesuaikan dengan apa yang diinginkan oleh penulis.
Sehingga penting untuk dapat menulis kalimat-kalimat yang mudah dipahami oleh pembaca.
Pada kalimat di atas, terdapat kata tekanan yang artinya kekuatan menekan atau keadaan tidak menyenangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Penulis karya ilmiah tersebut dengan menyertakan frasa yang menjelaskan kata tekanan, sehingga kekuatan menekan atau keadaan yang kurang menyenangkan.
Hal ini membuat kalimat tersebut termasuk reproduktif.
3. Lakukan analisis kalimat-kalimat di dalam tabel. Bermakna denotasi atau konotasikan kata yang tercetak tebal pada kalimat-kalimat tersebut? Sebutkan alasan kalian.
a. Rendahnya indeks tersebut dipengaruhi oleh lokasi hutan yang berdampingan dengan perkebunan kelapa sawit sehingga sumber benih hanya berasal dari pohon induk yang terdapat di dalam hutan.
Jawaban: Kata berdampingan pada kalimat tersebut memiliki makna denotatif.
Hal ini karena menandakan letak hutan yang dekat dengan perkebunan.
b. Sebagai akibatnya, frekuensi orang utan memasuki areal konsensi seperti perkebunan kelapa sawit meningkat.
Jawaban: Kata frekuensi bermakna denotatif yang menyatakan jumlah dari tindakan yang telah dilakukan berulang-ulang.
c. Crop raiding tersebut memicu, terjadinya konflik, seperti di Puan Cepak, Kabupaten Kutai Kartanegara yang cenderung merugikan orang utan.
Jawaban: Kata memicu pada kalimat tersebut bermakna denotatif.
Kata tersebut berarti sedang menjadi sesuatu hal yang menggerakkan atau menjadi penyebab dari terjadinya sesuatu.
4. Buatlah kalimat dengan kata-kata di dalam tabel. Menggunakan makna denotasi dan konotasi.
a. Hutan
Jawaban: Contoh kalimat bermakna denotasi: Negara Indonesia memiliki banyak hutan hujan tropis.
Contoh kalimat bermakna konotasi: Suara raja hujan terdengar dari dalam hutan.
b. Tinggi
Jawaban: Contoh kalimat bermakna denotasi: Negara-negara sudah banyak yang membangun gedung-gedung tinggi.
Contoh kalimat bermakna konotasi: Budi memiliki cita-cita setinggi langit
c. Berperan
Jawaban: Contoh kalimat bermakna denotasi: Masyarakat berperan dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Baca Juga: Langkah-Langkah Menulis Karya Ilmiah
Contoh kalimat bermakna konotasi: Pepohonan yang lebat ikut berperan terhadap udara yang segar.
5. Buatlah kalimat berikut menjadi kalimat efektif dan bermakna denotasi dengan ejaan yang benar.
Jawaban: Paphiopedilum violascens merupakan spesies anggrek endemik Papua yang kantungnya tidak berbintik hitam dan hanya ditemukan di hutan hujan di bagian dataran rendah sampai pegunungan bagian bawah.
6. Paragraf berikut ini belum sesuai dengan bahasa baku bagi karya ilmiah.
Ubahlah kalimat-kalimat tersebut agar memenuhi kaidah bahasa karya ilmiah.
Jawaban: Di desa Saluki Sulawesi Tengah dapat ditemukan burung maleo senkawor yang mulai langka. Burung dengan jambul berwarna hitam ini berkembang biak dengan bertelur.
Namun, telur tidak ditetaskan oleh induknya, melainkan akan dipendam sedalam 50 cm oleh induknya di pantai berpasir panas atau di wilayah yang punya sumber panas bumi. Panas dari alam ini yang akan membantu proses penetasan.
Uniknya, sepasang burung maleo akan menggali banyak lubang, sedangkan telur mereka hanya satu butir. Walau hanya satu butir, ukuran telur burung maleo lima kali lebih besar daripada telur ayam.
Para pemangsa menyukai telur maleo dan anaknya. Karena itu, sejak menetas, anak burung maleo harus bisa menghindari hewan pemangsa, seperti ular, elang, kucing, dan babi hutan.
Nah, itu tadi pembahasan soal Kegiatan 1 tentang karya ilmiah "Karakteristik Vegetasi Habitat Orang Utan (Pongi pygmaeus morio) di Hutan Sungai Menamang, Kalimantan Timur".
---
Sumber: Buku Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas XI Karya Heny Marwati dan K.Waskitaningtyas.
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR