Serangan ini dilakukan ke markas besar Sekutu di Hotel Homan dan Hotel Preanger pada 24 November 1945.
Akhirnya Brigade MacDonald mengeluarkan ultimatum kepada Gubernur Jawa Barat karena penyerangan ke markas Sekutu selama tiga hari.
MacDonald memerintahkan untuk pasukan bersenjata dan seluruh warga Indonesia untuk mengosongkan wilayah Bandung Utara paling lambat 29 November 1945 pukul 12.00.
Sekutu kemudian menetapkan kota Bandung Utara sebagai wilayah kekuasaan Sekutu sementara pemerintah Indonesia berkuasa di wilayah Bandung Selatan.
Akhirnya pasukan Indonesia menjawab ultimatum dari Sekutu tersebut dengan mendirikan berbagai pos gerilya di berbagai tempat.
Pada bulan Desember, terjadi beberapa pertempuran di Sukajadi, Ciheurgeulis, Viaduct, Lengkong Besar, dan Pasir Kaliki.
Pertempuran ini membuat Sekutu gagal mendapatkan Balai Besar Kereta Api dan berusaha untuk membebaskan interniran dari Belanda di Ciater.
Pada tahun 1946, pertempuran kembali terjadi secara sporadis dan kemudian banyak pasukan serdadu India yang bergabung ke Indonesia dari Sekutu.
Kapten Mirza merupakan salah satu pembelot bersama pasukannya saat terjadi pertempuran di Jalan Garuda di pertengahan Maret 1946.
Sekutu kemudian melakukan ultimatum kedua dengan mendekati Perdana Menteri Syahrir pada 23 Maret 1945.
Sekutu meminta agar pasukan Indonesia meninggalkan daerah Bandung Selatan paling lambat pada 24 Maret 1946 pada pukul 24.00.
Baca Juga: Menulis Peta Pikiran 'Bandung Lautan Api', Jawab Soal Kelas 6 Tema 2 Subtema 2
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR