adjar.id - Jaringan yang bertugas menunjang bentuk tubuh tumbuhan ialah jaringan penyokong atau penguat.
Berdasarkan bentuk dan sifatnya, jaringan penyokong dibagi menjadi dua, yaitu kolenkim dan sklerenkim.
Nah, jaringan sklerenkim dibagi lagi menjadi dua, yaitu serabut dan sklereid.
Kali ini kita akan membahas mengenai jenis-jenis sklereid atau sel batu.
Sklereid merupakan sel-sel yang mati saat dewasa, tetapi protoplasnya tetap aktif sepanjang organ tersebut masih hidup, Adjarian.
O iya, bentuk sel sklereid umumnya bulat.
Namun, ada juga sklereid dengan bentuk lain, yaitu lebih pendek dari serat, soliter, atau berkelompok.
Berikut jenis-jenis sklereid atau sel batu berdasarkan bentuknya.
"Sklereid (sel batu) merupakan sel-sel yang mati saat dewasa, tetapi protoplasnya tetap aktif sepanjang hidup organ tersebut."
Jenis Sklereid atau Sel Batu Berdasarkan Bentuknya
1. Brakisklereid
Baca Juga: Pengertian dan Ciri-Ciri Jaringan Kolenkim
Brakisklereid adalah sklereid yang memiliki bentuk seperti insang.
Contoh tumbuhan dengan sel sklereid ini adalah pada daging buah pir.
2. Makrosklereid
Makrosklereid adalah sklereid yang memiliki bentuk seperti tongkat.
Makrosklereid dapat ditemukan pada kulit buah kacang-kacangan.
3. Osteosklereid
Osteosklereid adalah sklereid yang memiliki bentuk seperti tulang dengan bagian ujung membesar.
Osteosklereid dapat ditemukan pada daun dan kulit biji dikotil.
4. Asterosklereid
Asterosklereid adalah sklereid yang memiliki bentuk bercabang-cabang seperti bintang
Asterosklereid dapat ditemukan pada daun.
Baca Juga: Pengertian, Ciri-Ciri, dan Jenis Jaringan Sklerenkim
5. Trikosklereid
Trikosklereid adalah sklereid yang memiliki bentuk memanjang seperti benang.
"Berdasarkan bentuknya, sklereid dibagi menjadi lima macam, yaitu brakisklereid, makrosklereid, osteosklereid, asterosklereid, dan trikosklereid."
Itulah dia jenis-jenis sklereid, Adjarian.
Coba Jawab! |
Apa bentuk makrosklereid? |
Petunjuk: Cek halaman 2. |
Sumber: Modul Biologi kelas XI Kurikulum Dasar 3.3. 2020, Saifullah, S.Pd, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN.
Penulis | : | Aldita Prafitasari |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR