adjar.id - Perilaku menyimpang di masyarakat bisa dikendalikan melalui alat-alat pengendalian sosial.
Menurut Peter L. Berger, pengendalian sosial merupakan berbagai cara yang digunakan masyarakat untuk menertibkan anggota yang membangkang.
Secara umum, pengendalian sosial bisa dikatakan sebagai cara dan proses pengawasan yang direncanakan atau tidak direncanakan.
Tujuannya untuk mendidik, mengajak, dan memaksa warga masyarakat untuk berperilaku sesuai dengan nilai dan norma sosial, Adjarian.
O iya, berdasarkan sifatnya, pengendalian sosial terbagi menjadi beberapa, yaitu preventif, represif, gabungan, persuasif, dan koersif.
Menerapkan pengendalian sosial di masyarakat bisa dilakukan dengan beberapa cara, yaitu melalui sosialisasi, tekanan sosial, dan kekuatan.
"Pengendalian sosial dilakukan untuk mencegah terjadinya menyimpangan sosial di masyarakat."
Alat-alat pengendalian sosial dalam masyarakat agar tercipta ketertiban sosial, di antaranya:
1. Ejekan
Masyarakat akan mengejek atau mencemooh individu atau kelompok yang melakukan penyimpangan.
Ejekan ini juga bisa menjadi hukuman yang sangat berat bagi pelaku penyimpangan.
Baca Juga: Sifat-Sifat Pengendalian Sosial
Bahkan, dapat lebih menyakitkan jika dibandingkan dengan hukuman fisik.
Bisa jadi akibat yang ditimbulkan juga dirasakan oleh keluarga, kelompok, atau kerabat.
2. Desas-Desus
Desas-desus bisa menyebabkan timbulnya rasa malu bagi yang digosipkan.
Desas-Desus atau gosip biasanya terjadi karena kritik yang disampaikan tidak bisa dikomunikasikan.
Gosip yang benar biasanya sering mengena, artinya orang yang digosipkan akan langsung sadar atas perbuatan menyimpangnya.
3. Pendidikan
Pendidikan, baik yang dilakukan di rumah, di sekolah, maupun di masyarakat merupakan cara pengendalian sosial yang sudah melembaga.
Melalui pendidikan, masyarakat dapat dibimbing untuk patuh terhadap nilai dan norma masyarakat.
Sehingga masyarakat tidak akan melakukan perilaku yang menyimpang.
4. Ostrasisme
Baca Juga: 9 Pengertian Pengendalian Sosial Menurut Para Ahli
Ostrasisme merujuk pada tindakan membiarkan seseorang hidup dan bekerja dalam suatu kelompok.
Tetapi dalam kelompok tersebut tidak ada seorang pun yang berbicara dengannya, bahkan ditegur juga tidak.
Orang yang menerima perilaku ini adalah orang-orang yang berperilaku menyimpang dari nilai-nilai dan norma kelompok atau masyarakat.
Jadi, secara tidak langsung keberadaan orang ini dalam masyarakat dianggap tidak ada.
5. Fraudulens
Faudulens adalah bentuk pengendalian sosial yang umumnya terdapat pada anak kecil.
Misalnya, jika dua orang anak kecil bertengkar, mereka akan saling mengancam bahwa ia memiliki kakak yang bisa mengalahkan lawannya.
Dalam masyarakat, hal seperti ini sering disebut dengan beking.
6. Teguran
Teguran adalah cara pengendalian sosial melalui perkataan atau tulisan secara langsung.
Teguran ini dilakukan agar pelaku penyimpangan bisa segera sadar atas perbuatannya.
Baca Juga: Jawab Soal Cara Pengendalian Sosial Menurut Koentjaraningrat
7. Agama
Agama memberikan berbagai pedoman kepada para pemeluknya tentang perbuatan yang boleh dan tidak boleh dilakukan.
Ajaran agama lebih tertanam pada hati setiap pemeluknya sehingga agama merupakan alat pengendalian sosial yang sangat baik.
8. Intimidasi
Intimidasi adalah cara pengendalian sosial yang dilakukan dengan paksaan, biasanya dengan mengancam atau menakut-nakuti.
Biasanya cara ini digunakan oleh aparat penegak hukum untuk memperoleh informasi dari orang yang dimintai keterangan.
9. Kekerasan Fisik
Kekerasan fisik biasanya digunakan untuk mengendalikan perilaku seseorang.
Kekerasan fisik ini mencerminkan ketidaksabaran seseorang dalam menangani suatu masalah, termasuk perilaku menyimpang.
10. Hukum
Hukum merupakan alat pengendalian sosial yang secara nyata dapat memberikan sanksi terhadap pelaku penyimpangan.
Baca Juga: Lembaga Pengendalian Sosial dalam Masyarakat
Adanya aturan hukum yang jelas dengan sanksi tegas, bisa mengendalikan setiap anggota masyarakat.
"Alat pengendalian sosial di masyarakat meliputi ejekan, desas-desus, pendidikan, ostrasisme, fraudulens, teguran, agama, intimidasi, kekerasan fisik, dan hukum."
Nah, itulah macam-macam alat pengendalian sosial di masyarakat untuk menanggulangi penyimpangan sosial.
Coba Jawab! |
Apa yang dimaksud dengan ostrasisme? |
Petunjuk: Cek halaman 3. |
---
Sumber: Buku Sosiologi Kelas X untuk SMA/MA karya Joko Sri Sukardi dan Arif Rohman.
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR