adjar.id - Tari Lenggang Patah Sembilan merupakan tarian tradisional yang berasal dari Kesultanan Serdang, Sumatra Utara.
Dinamakan tari Lenggang Patah Sembilan karena sesuai dengan pepatah Melayu lama, yaitu “Lenggang Patah Sembilan, semut dipijak tidak mati, antan terlanda patah tiga”.
Makna pepatah tersebut adalah “Ketika semut dipijak tidak mati, maka orang yang menginjak (penari) bergerak di tempat dengan lemah gemulai”.
Artinya, tarian tersebut mengungkapkan corak tarian yang sangat lembut, tetapi pasti.
Makna yang tersirat dari pepatah dan judul tarian tersebut adalah bahwa kita harus memiliki budi pekerti yang halus dan luhur.
Namun, dalam berpikir dan bertindak kita tetap perlu mempunyai ketegasan.
Tari Lenggang Patah Sembilan biasanya diiringi dengan musik dan lagu khas Melayu dengan irama dan tempo yang gembira, Adjarian.
Nah, berikut beberapa lagu yang mengiringi tari Lenggang Patah Sembilan dan juga gerakan tari Lenggang Patah Sembilan.
"Tari Lenggang Patah Sembilan juga biasa disebut dengan Tari Kuala Deli yang merupakan tarian adat asal Sumatra Utara."
Lagu yang mengiringi tarian Lenggang Patah Sembilan, antara lain:
1. Kuala Deli
Baca Juga: Makna Tari Bondan, Tari Tradisional yang Menyimbolkan Kasih Sayang Ibu
Penulis | : | Aldita Prafitasari |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR