adjar.id - Kerajaan Banjar merupakan salah satu kerajaan Islam yang ada di Kalimantan Selatan.
Kerajaan ini berdiri sejak abad ke-16 sampai abad ke-20 atau sekitar tahun 1520 sampai 1905.
Selama berdiri, kerajaan ini sudah beberapa kali pindah ibu kota kerajaan.
Ibu kota terakhir Kerajaan Banjar ada di Kayu Tangi atau saat ini dikenal dengan sebutan Martapura, Kalimantan Selatan.
Puncak kejayaan dari Kerajaan Banjar terjadi pada tahun 1595 sampai 1638 pada masa pemerintahan Sultan Mustain Billah.
Saat mencapai puncak kejayaan, Kerajaan Banjar menjadi bandar perdagangan besar di Nusantara.
Komoditas utama dari Kerajaan Banjar berupa madu, lada hitam, emas, intan, rotan, dan damar.
Pada tahun 1860, Kolonial Belanda pernah mencoret secara tiba-tiba keberadaan Kerajaan Banjar.
Selama berdirinya Kerajaan Banjar, total ada 22 sultan yang pernah memerintah kerajaan.
Beberapa bentuk peninggalan Kerajaan Banjar, yaitu:
1. Masjid Sultan Suriansyah
Baca Juga: 5 Peninggalan Kerajaan Bima, Salah Satunya Istana Asi Mbojo
Masjid Sultan Suriansyah atau dikenal sebagai Masjid Kuin merupakan salah satu peninggalan Kerajaan Banjar.
Masjid ini berada tepat di kawasan Banjar Lama yang menjadi ibu kota Kerajaan Banjar pertama atau saat ini adalah Kota Banjarmasin.
O iya, masjid ini juga menjadi salah satu dari tiga masjid tertua yang ada di Kalimantan Selatan, Adjarian.
Masjid Sultan Suriansyah ini didirikan di pinggir Sungai Kuin dengan arsitektur khas dari Banjar, seperti berbentuk panggung dan atas yang berbentuk tumpang.
2. Masjid Jami Banjarmasin
Masjid Jami Banjarmasin didirikan pertama kali di abad ke-18 di bawah pemerintahan Sultan Tahmidillah II atau Sunan Nata Alam.
Masjid ini berlokasi di tepi Sungai Martapura, tetapi di tahun 1934 M, masjid ini dipindahkan ke Kota Banjarmasin.
3. Makam Sultan Mustain Billah
Pangeran Senapati yang memiliki gelar Sultan Mustain Billah merupakan sultan keempat di Kerajaan Banjar.
Sultan Mustain Billah ini memerintah kerajaan dari tahun 1596 sampai 1642.
O iya, Sultan Mustain Billah ini adalah putra sulung dari Sultan Hidayatullah yang merupakan sultan ketiga Kerajaan Banjar.
Baca Juga: 5 Peninggalan Kerajaan Gowa Tallo, Salah Satunya Benteng Somba Opu
Makam Sultan Mustain Billah sendiri terletak di Desa Tangkas, Kecamatan Martapura Barat, Kabupaten Banjar.
4. Candi Agung
Candi Agung merupakan situs peninggalan bersejarah yang usianya sudah mencapai 740 tahun.
Candi Agung ini dibangun oleh Empu Jatmika dari Kerajaan Dipa yang bercorak Hindu di abad ke-16 yang terletak di Sungai Malang, Kota Amuntai.
Nah, Kerajaan Dipa inilah yang menjadi cikal bakal terbentuknya Kerajaan Banjar.
5. Kitab Sabilal Muhtadin
Saat masa pemerintahan Sultan Tahmidullah II, ia menaruh perhatian besar terhadap perkembangan dan kemajuan agama Islam di kerajaan.
Maka dari itu, Sultan meminta Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari untuk menulis sebuah kitab hukum fikih.
Kitab inilah yang kemudian dikenal dengan Kitab Sabilal Muhtadin.
6. Makam Sultan Sulaiman
Makam Sultan Sulaiman yang letaknya berada di Kabupaten Banjar termasuk salah satu Cagar Budaya.
Baca Juga: 5 Peninggalan Kerajaan Banten, Salah Satunya Masjid Agung Banten
Sultan Sulaiman Rahmatullah merupakan penguasaan Kerajaan Banjar pada tahun 1801-1825.
Makam ini sudah pernah dipugar sebanyak tiga kali yang mengubah beberapa bagiannya, seperti desain, warna, bentuk, dan bahan.
7. Perkakas dan Senjata Kerajaan
Kerajaan Banjar dahulu terkenal mampu menghasilkan berbagai perkakas dari logam dan besi.
Kemampuan Kerajaan tersebut membuat kerajaan ini mampu menghasilkan berbagai barang yang terbuat dari logam.
Misalnya perkakas, senjata, dan kapal sejak abad ke-17.
Beberapa peninggalan Kerajaan Banjar saat ini disimpan di Museum Lambung Mangkurat di Kecamatan Bajarbaru Utara, Banjar Baru.
"Peninggalan Kerajaan Banjar meliputi masjid Sultan Suriansyah, masjid Jami Banjarmasin, makam Sultan Mustain Billah, kitab Sabilal Muhtadin, makam Sultan Sulaiman, seta perkakas dan senjata kerajaan."
Nah, itu tadi beberapa peninggalan Kerajaan Banjar.
Coba Jawab! |
Sejak kapan Kerajaan Banjar berdiri di Kalimantan Selatan? |
Petunjuk: Cek halaman 1. |
---
Sumber: Buku Sejarah Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas X Edisi Revisi 2017 karya Restu Gunawan.
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR