adjar.id - Drama pentas termasuk dalam teks drama.
Drama pentas sering juga dikenal dengan istilah pementasan drama, pertunjukan drama, dan juga pertunjukan teater.
Pada buku Bahasa Indonesia Tingkat Lanjut: Cakap Berbahasa dan Bersastra Indonesia, terdapat soal Latihan di halaman 225.
Dalam soal tersebut, kita diminta menjawab beberapa pertanyaan tentang drama pentas berjudul "Anak" karya Putu Wijaya.
Nah, kita akan membahas soal tersebut, Adjarian. Pembahasan soal ini dapat dijadikan sebagai referensi.
Umumnya, drama pentas lebih dekat ke kesenian mandiri yang mengintegrasikan berbagai jenis kesenian.
Kesenian yang masuk ke dalam drama pentas ini meliputi, musik, kostum, dekorasi, dan tata lampu.
Sama halnya seperti drama naskah, drama pentas juga bisa ditafsirkan dengan cara menganalisis terlebih dahulu unsur intrinsik dan ekstrinsiknya.
Sementara mengapresiasi drama pentas bisa dilakukan dengan memberikan penghargaan terhadap kekuatan atau kelebihan drama pentas.
Hal ini bisa dilihat melalui keseluruhan ataupun bagian dari unsur intrinsik atau unsur ekstrinsik drama pentas tersebut.
Berikut pembahasan soal Latihan tentang drama pentas berjudul "Anak" karya Putu Wijaya.
Latihan tentang Drama Pentas "Anak"
1. Bagian mana yang kalian hargai sebagai kelebihan atau kekuatan drama pentas tersebut?
Jawaban: Kelebihan dari drama pentas "Anak" karya Putu Wijaya terdapat pada dialog nenek.
Nenek berdialog "Kamu tidak manja, tidak kecewa orang tua tidak punya apa-apa, kamu bukan anak durhaka, kamu tidak pernah menuntut".
Drama pentas ini mengajarkan kita sebagai anak tidak boleh manja, tidak banyak menuntut, dan tidak durhaka kepada orang tua.
Kelebihan lainnya dari drama pentas ini adalah pentingnya peran orang tua bagi anak.
Pada drama pentas ini, ada orang tua yang selalu menjaga anaknya dan anaknya selalu dimanja.
Namun, saat dewasa, anak tersebut memperlakukan orang tuanya seperti pembantu.
Dalam hal ini, peran orang tua dalam mendidik anak menjadi hal yang penting dan berpengaruh terhadap perilaku anak ketika dewasa.
2. Apa yang paling berkesan bagi kalian setelah selesai menyimak drama pentas tersebut?
Jawaban: Hal yang paling berkesan dari drama pentas tersebut, yaitu saat kakek dan nenek tidak baik-baik saja karena tidak mempunyai anak.
Akan tetapi, kakek dan nenek ini seolah-olah merasa semuanya baik-baik saja dan merasa beruntung.
Keadaan sebenarnya, yaitu sepasang orang tua ini semakin terlihat kesedihannya ketika obrolan mereka semakin dalam.
Mereka bukannya tidak bersedih, tetapi berusaha untuk menutupi kesedihan yang dialaminya.
Selain itu, amanat yang ada pada drama pentas ini juga membuat saya terkesan.
Pesan yang disampaikan sangat sederhana, di mana kita diajarkan untuk tidak melawan orang tua dan selalu patuh kepada orang tua.
Kita sebagai anak harus bisa merawat dan mencita kedua orang tua saat kita sudah dewasa.
3. Bagaimana perasaan kalian setelah selesai menyimak drama pentas tersebut?
Jawaban: Saya merasa terharu setelah melihat drama pentas tersebut.
Sebagai seorang anak, saya masih sering menuntut banyak hal kepada orang tua.
Setelah melihat drama pentas tersebut saya menyadari atas kesalahan yang sudah saya lakukan dengan menuntut banyak hal kepada orang tua.
Hal ini membuat saya ingin memperbaiki diri saya kepada orang tua.
Baca Juga: Jenis-Jenis Teks Drama, Materi Bahasa Indonesia Kelas 11 Kurikulum Merdeka
Nah, itulah pembahasan soal Latihan tentang drama pentas berjudul "Anak" karya Putu Wijaya.
---
Sumber: Buku Bahasa Indonesia Tingkat Lanjut: Cakap Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk Kelas XI karya Rahmah Purwahida dan Maman.
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR