Kondisi geografis ini membuat Indonesia menjadi wilayah yang rawan terhadap berbagai bencana alam, seperti gempa bumi, tsunami, dan gunung berapi.
Dilansir dari laman BRIN, penginderaan jauh dapat memodelkan arah angin sehingga kita bisa tahu arah sebenarnya untuk memberikan peringatan bahaya asap.
Hal ini berlaku bagi bencana kebakaran hutan dan gunung berapi.
Sampai saat itu, pengembangan riset penginderaan jauh masih dilakukan, tidak hanya pada tahap deteksi objek.
Data citra satelit yang diperoleh juga bisa dimanfaatkan sebagai simulasi dan analisis terhadap perubahan di masa yang akan datang.
Terkait bencana di lautan, penginderaan jauh bisa digunakan untuk mendeteksi luasan dan arah aliran dari pencemaran laut akibat tumpahan minyak.
Selain itu, dalam bencana tanah longsor, penginderaan jauh dapat memberikan informasi tentang dampak bencana.
Caranya, yaitu dengan membandingkan data citra saat bencana dan sebelum bencana.
Sehingga tim penyelamat dapat dengan mudah mengetahui wilayah yang tertimbun tanah longsor untuk melakukan usaha penyelamatan.
Secara sederhana, peran penginderaan jauh dalam mitigasi bencana, yaitu:
1. Adanya satelit memudahkan dalam memonitor kejadian di tempat bencana.
Baca Juga: Jenis-Jenis Foto dalam Penginderaan Jauh
2. Satelit dapat mendeteksi tahap awal berbagai kejadian pada periode waktu tertentu.
3. Penginderaan jauh bisa membantu dalam menilai kerusakan yang terjadi akibat bencana.
4. Penginderaan jauh bisa digunakan untuk memetakan situasi dan memberikan update data untuk rekonstruksi.
"Penginderaan jauh dapat memudahkan proses mitigasi bencana karena bisa mendeteksi bencana."
Nah, itulah beberapa peran penginderaan jauh dalam mitigasi bencana.
Coba Jawab! |
Apa saja informasi yang dapat diberikan oleh penginderaan jauh? |
Petunjuk: Cek halaman 2. |
---
Sumber: Buku Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMA Kelas X karya Sari Oktafiana, dkk.
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR