adjar.id - Kerajaan Tidore merupakan kerajaan bercorak Islam yang berdiri di Maluku.
Kerajaan Tidore ini menurut sejarah mempunyai akar yang sama dengan Kerajaan Ternate.
Hal ini karena pendiri Kerajaan Tidore, yaitu Syahjati atau Muhammad Naqil adalah saudara dari pendiri Kerajaan Ternate, yaitu Mashur Malamo.
Masa kejayaan Kerajaan Tidore terjadi sekitar abad ke-18 yang terjadi pada masa pemerintahan Sultan Nuku.
Pada pemerintahan Sultan Nuku, Kerajaan Tidore berkembang pesat dan disegani bangsa-bangsa Eropa pada masa itu, Adjarian.
O iya, Kerajaan Tidore berdiri pada tahun 1081
Letak Kerajaan Tidore baru diketahui pada tahun 1495, yaitu berpusat di Gam Tima dengan rajanya adalah Siltan Ciriliati atau Sultan Djamaluddin.
Sultan Ciriliati merupakan raja pertama yang masuk Islam karena dakwah seorang ulama dari Arab.
Selain itu, Sultan Ciriliati juga merupakan raja pertama yang menggunakan gelar Sultan di Kerajaan Tidore.
Masuknya pengaruh Islam ke Kerajaan Tidore, membuat aspek kehidupan masyarakat ikut berubah.
"Dalam perkembangannya, Kerajaan Tidore mengalami beberapa kali pemindahan pusat pemerintahan."
Baca Juga: Jawab Soal Hubungan Kerajaan Ternate dan Tidore dengan Ulama dari Gresik
Masa Kejayaan Kerajaan Tidore terjadi pada masa pemerintahan Sultan Nuku.
Wilayah kekuasaan Kerajaan Tidore mengalami perkembangan di Pulau Buru, Pulau Halmahera, Pulau Seram, dan Papua Barat.
Kehidupan politik di Kerajaan Tidore pada masa kejayaan ini sudah dianggap mapan karena memiliki struktur pemerintahan yang sudah teratur.
Sultan Nuku juga dikenal sangat gigih dan sukses melawan Belanda di Maluku.
Selama bertahun-tahun, Sultan Nuku telah berusaha untuk mengusir penjajah dari Kepulauan Maluku, Adjarian.
Bahkan Sultan Nuku berhasil menyatukan Tidore dan Ternate untuk melawan penjajahan Belanda.
Akhirnya, pada 21 Juni 1801 M, rakyat Maluku berhasil mengusir Belanda dan Belanda mengaku menyerah.
Hal ini membuat wilayah Tidore, Ternate, Jailolo, dan Bacan kembali bebas dari kekuasaan bangsa Asing.
Di bawah pemerintahan Sultan Nuku, Kerajaan Tidore menjadi kerajaan yang disegani dan besar di seluruh kawasan Maluku.
Wafatnya Sultan Nuku menjadi awal kemunduran dari Kerajaan Tidore.
Belanda kemudian kembali mengincar wilayah Tidore karena kekayaan yang ada di daerah tersebut.
Baca Juga: 5 Bentuk Peninggalan Kerajaan Ternate
Terlebih saat itu Kerajaan Tidore terus mengalami kemunduran karena terjadinya konflik internal kerajaan.
Akhirnya, Kerajaan Tidore kembali jatuh ke tangan Belanda.
"Masa Kejayaan Kerajaan Tidore terjadi pada masa Pemerintahan Sultan Nuku pada tahun 1797 M."
Peninggalan Kerajaan Tidore yang masih bertahan sampai saat ini, di antaranya:
1. Masjid Sultan Tidore.
2. Istana Kerajaan Tidore atau Kadato Kie.
3. Benteng Torre dan Tahulu
"Peninggalan Kerajaan Tidore yang masih ada sampai sekarang, yaitu Masjid Sultan Tidore, Istana Kerajaan Tidore, serta Benteng Torre dan Tahulu."
Itulah sejarah Kerajaan Tidore yang meliputi masa kejayaan dan peninggalannya, Adjarian.
Coba Jawab! |
Siapa raja yang berhasil membawa Kerajaan Tidore mencapai puncak kejayaan? |
Petunjuk: Cek halaman 2. |
---
Sumber: Buku Sejarah Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas X Edisi Revisi 2017 karya Restu Gunawan, dkk.
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR