Etnosentrisme menitikberatkan perilaku pada budaya atau etnis sendiri sebagai acuan untuk menilai budaya, perilaku, praktik, dan kepercayaannya ke orang lain.
Etnosentrisme merupakan penghakiman dari suatu kelompok masyarakat kepada kebudayaan kelompok masyarakat lain.
Sikap ini dilakukan dengan cara membandingkan atau menggunakan standar kebudayaannya sendiri.
Umumnya, sikap etnosentrisme ini akan diikuti dengan padangan atau sikap yang meremehkan kelompok lain.
Hal ini karena suatu kelompok menganggap kelompoknya jauh lebih baik dibandingkan kelompok lain, Adjarian.
Dampak negatif yang dapat muncul karena sikap etnosentrisme adalah satunya adalah konflik SARA.
Konflik ini muncul karena sikap merendahkan kelompok dan budaya lain yang diwujudkan melalui tindakan penyimpangan.
Misalnya, mengejek kebudayaan lain, menyebarkan fitnah tentang kebudayaan tertentu, dan menghancurkan situs budaya tertentu.
"Etnosentrisme merupakan sikap yang membandingkan dan menganggap kebudayaan lebih baik dibanding kebudayaan lain."
Beberapa contoh etnosentrisme yang terjadi di masyarakat antara lain:
1. Adanya peristiwa kolonialisme dan imprealisme, karena menganggap penduduk asli lebih rendah dari penjajah.
Baca Juga: 4 Nilai yang Harus Dihindari dalam Masyarakat Multikultural
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR