adjar.id - Dalam buku Geografi Membuka Cakrawala Dunia karya Bambang Utoyo, terdapat satu soal pada Uji Kompetensi Bab 5 di halaman 146.
Pada soal tersebut, kita diminta untuk menjelaskan lima daerah pembangunan di wilayah Jawa Barat.
Nah, artikel ini akan membahas soal tersebut, Adjarian.
Daerah pembangunan di wilayah Jawa Barat termasuk salah satu pengembangan dari wilayah pusat pertumbuhan di Indonesia.
Penempatan pusat-pusat pertumbuhan yang dilaksanakan di Indonesia pada dasarnya merupakan penerapan dari gabungan teori Perroux dan Christaller.
Dalam pelaksanaannya, kegiatan pertumbuhan pembangunan dipusatkan di wilayah-wilayah tertentu.
Wilayah ini merupakan hasil pengkajian para ahli sebagai kawasan sentral yang mampu menarik daerah-daerah di sekitarnya.
Dari kawasan sentral sebagai pusat pertumbuhan ini, diharapkan proses pembangunan dan hasilnya akan menjalar ke seluruh wilayah.
Selain itu, juga dapat dirasakan hasilnya oleh seluruh penduduk Indonesia.
Sehingga, cita-cita dan tujuan nasional, yaitu menciptakan kesejahteraan rakyat serta masyarakat yang adil, makmur, dan merata bisa terwujud.
Berikut pembahasan soal lima daerah pembangunan di wilayah Jawa Barat.
Baca Juga: Jawab Soal Menjelaskan Teori Pusat Pertumbuhan Menurut Christaller
Daerah pembangunan di wilayah Jawa Barat terbagi menjadi lima kawasan pembangunan, yaitu:
1. Wilayah Pembangunan Bandung Raya
Wilayah pembangunan daerah ini dikembangkan terutama untuk fungsi pusat aktivitas pemerintahan daerah.
Selain itu, juga untuk fungsi pusat pendidikan tinggi, pusat perdagangan daerah, dan pusat industri tekstil.
Untuk keperluan tersebut, wilayah perkotaan Bandung perlu dikembangkan, baik luas areal maupun kuantitas dan kualitas fasilitasnya.
Nah, untuk kebutuhan rehabilitasi dan konservasi lahan kritis dipusatkan di wilayah-wilayah Kabupaten Cianjur, Garut, Bandung, dan Sumedang.
2. Wilayah Pembangunan Priangan Timur
Wilayah pembangunan Priangan Timur meliputi Kabupaten Ciamis dan Tasikmalaya.
3. Wilayah Pembangunan Karawang
Wilayah pembangunan Karawang meliputi kawasan dataran rendah di pantai utara, seperti Subang, Purwakarta, dan Karawang sebagai pusatnya.
Wilayah pembangunan ini dikembangkan sebagai daerah usaha peningkatan produksi pangan, terutama komoditas padi dan palawija.
Baca Juga: 2 Teori Pusat Pertumbuhan, Salah Satunya Teori Kutub Pertumbuhan
4. Wilayah Pembangunan Cirebon dan Sekitarnya
Di wilayah pembangunan ini dikembangkan kegiatan industri pengolahan bahan produk agraris, petrokimia, pupuk, dan semen.
Untuk memperlancar pergerakan barang, pelabuhan Cirebon lebih ditingkatkan kembali fungsinya.
Selain itu, pembangunan pelabuhan Cirebon juga bertujuan untuk menampung kelebihan arus masuk dan keluar barang yang tidak bisa tertampung oleh pelabuhan Tanjung Priok.
5. Wilayah Pembangunan Banten
Wilayah Pembangunan Banteng terpusat di Serang dan Cilegon.
Wilayahnya terdiri atas empat zona, yaitu:
- Daerah bagian utama diutamakan untuk perluasan dan intensifikasi areal persawahan teknis.
- Bagian selatan diperuntukkan bagi areal perkebunan dan tanaman buah-buahan.
- Wilayah Teluk Lada diperuntukkan bagi intensifikasi usaha pertanian.
- Daerah Cilegon dikembangkan sebagai pusat industri berat, yaitu industri besi baja.
Baca Juga: Faktor Penentu Pusat Pertumbuhan dan Pengaruh Pusat Pertumbuhan
Nah, itulah pembahasan soal lima daerah pembangunan di wilayah Jawa Barat yang bisa menjadi referensi, Adjarian.
---
Sumber: Buku Geografi Membuka Cakrawala Dunia untuk Kelas XII karya Bambang Utoyo.
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR