adjar.id - Indonesia memiliki berbagai kekayaan seni tradisional dengan keunikan sendiri di tiap daerahnya.
Seni tradisional di Indonesia meliputi musik, tari, lagu, alat musik, dan juga teater tradisional.
Seni tradisional tersebut tidak hanya sebagai hiburan, tetapi memiliki fungsinya sendiri, Adjarian.
Nah, kali ini kita akan berkenalan dengan teater tradisional yang ada di Indonesia.
Teater tradisional memiliki fungsi sebagai media upacara dan hiburan bagi masyarakat pendukungnya.
Berikut pengertian dan ciri-ciri teater tradisional.
"Teater tradisional merupakan salah satu kesenian asal Indonesia."
Teater tradisional biasa disebut dengan “teater daerah”.
Teater tradisional adalah teater yang bersumber, berakar, dan bermanfaat untuk masyarakat pendukungnya.
Setiap teater tradisional yang ada di masyarakat didasari oleh cita rasa masyarakat pendukungnya.
Sifatnya yang kedaerahan sangat menggambarkan kebudayaan lingkungan tempat teater tersebut lahir.
Baca Juga: 4 Unsur Pementesan dalam Teater Tradisional
Ragam jenis teater tradisional yang tumbuh dan berkembang di masyarakat Indonesia dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Teater tradisional rakyat
2. Teater tradisional istana
"Teater tradisional merupakan pentas seni yang menggambarkan kebudayaan dan kehidupan manusia yang hadir dan berkembang di suatu daerah."
Ciri utama teater tradisional, yaitu:
1. Menggunakan bahasa daerah.
2. Dilakukan secara improvisasi tidak terikat dengan naskah.
3. Terdapat unsur nyanyian dan tarian tradisional.
4. Diiringi tetabuhaan atau musik daerah.
5. Diwarnai dengan candaan atau dagelan.
6. Terdapat keakraban antara pemain dan penonton.
Baca Juga: Jenis Teater Tradisional Nusantara Khas Indonesia
7. Suasana yang dibangun santai.
"Salah satu ciri teater tradisional adalah penggunaan bahasa daerah dan seni pendukung daerah lainnya seperti lagu dan musik daerah."
Itulah pengertian dan ciri-ciri teater tradisional, Adjarian.
Coba Jawab! |
Apa saja ragam jenis teater tradisional? |
Petunjuk: Cek halaman 2. |
---
Sumber: Buku Seni Budaya SMA/MA/SMK/MAK Kelas X, Semester 2, Edisi Revisi Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017.
Penulis | : | Aldita Prafitasari |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR