Jumlah minimal penduduk inilah yang kemudian dikenal dengan istilah threshold.
Biasanya pusat pelayanan masyarakat yang ber-threshold tinggi, seperti pertokoan yang menjual barang-barang mewah ditempatkan di wilayah sentral.
Hal ini karena pusat pelayanan tersebut sulit dijual sehingga membutuhkan pembeli yang begitu banyak.
Menurut teori Christaller, suatu pusat aktivitas yang melayani berbagai kebutuhan penduduk harus terletak di suatu lokasi yang sental.
Lokasi sentral ini adalah suatu tempat atau wilayah yang memungkinkan partisipasi manusia dalam jumlah maksimum.
Tempat yang sentral juga merupakan suatu titik simpul dari suatu bentuk segi enam.
Wilayah yang terletak di dalam segi enam itu merupakan daerah-daerah yang penduduknya dapat terlayani oleh tempat yang sentral tersebut.
Nah, dalam kenyataannya, tempat yang sentral bisa berupa kota-kota besar, pusat perbelanjaan, ibu kota provinsi, rumah sakit, dan lainnya.
Setiap tempat sentral tersebut mempunyai kekuatan pengaruh untuk menarik penduduk yang tinggal di sekitarnya dengan daya jangkau berbeda-beda.
Keberadaan setiap tempat sentral mempunyai pengaruh yang berbeda sesuai dengan besar-kecilnya suatu wilayah.
Hal inilah yang kemudian menyebabkan terjadinya tingkatan atau hierarki tempat sentral. Adjarian.
Baca Juga: Mengenal Wilayah Pusat-Pusat Pertumbuhan yang Ada di Indonesia
Tingkatan ini meliputi ibu kota negara, provinsi, kabupaten atau kota, kecamatan, dan desa.
Nah, itulah pembahasan soal menjelaskan teori pusat pertumbuhan menurut Christaller, Adjarian.
---
Sumber: Buku Geografi Membuka Cakrawala Dunia untuk Kelas XII karya Bambang Utoyo.
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR